PM Hun Sen Angkat Putra Sulung Jadi Pejabat Militer Senior

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Minggu, 4 Maret 2018 16:49 WIB

Letnan Jenderal, Hun Manet, merupakan kepala staf gabungan Angkatan Bersenjata Kamboja. Reuters.

TEMPO.CO, Jakarta - Putra tertua Kamboja, Hun Sen, diangkat sebagai Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Kamboja. Ini adalah salah satu posisi paling senior di negara itu, diisi oleh salah satu anggota keluarga Hun Sen, yang bertujuan memperkuat cengkeramannya.

Juru bicara kementerian pertahanan Kamboja Chhum Socheat mengatakan bahwa Letnan Jenderal Hun Manet, yang juga wakil komandan Royal Army (RCAF), mengambil peran sebagai co-chairman, menggantikan Jenderal Kun Kim yang sedang cuti sakit.


Baca: PM Kamboja, Hun Sen Samakan Unjuk Rasa Oposisi dengan Anjing

Advertising
Advertising

Seperti dilansir Channel News Asia dan Reuters, pada bulan Januari, Hun Sen menunjuk menantunya sebagai Wakil Inspektur Jenderal Polisi dan pada bulan Desember, anak laki-lakinya yang lebih muda dipromosikan menjadi kolonel di pengawal pribadi ayahnya.

Promosi tersebut dilakukan menjelang pemilihan umum Juli yang secara luas dianggap akan dimenangkan Hun Sen.

Baca: Hun Sen ingin Kamboja Punya Satu Partai seperti Cina?

Keluarga Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, phnompenhpost.com

Dia diduga akan menang dengan mudah setelah oposisi utama dari Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) dibubarkan oleh Mahkamah Agung pada November lalu atas permintaan pemerintahnya.

Larangan oposisi, termasuk kritik dan beberapa media independen telah mendorong Amerika Serikat, Uni Eropa (UE) dan lembaga lainnya untuk mengutuk tindakan keras terhadap Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang dipimpin oleh Hun Sen.

AS minggu ini mengatakan bahwa pihaknya menunda atau menghapus beberapa program pendanaan, termasuk program bantuan militer Kamboja melalui USAID.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo

Sementara itu, analis menganggap bahwa langkah Hun Sen adalah untuk mempersiapkan Hun Manet untuk menjadi kepala angkatan bersenjata di masa depan.

"Dia bisa menjadi andalan rezim yang telah menjadi rezim militer turun-temurun secara de facto," kata Lao Mong Hay, seperti dilansir Channel News Asia pada 3 Maret 2018.

Hun Sen, yang merayakan ulang tahun ke 33 pemerintahannya pada bulan Januari, mengatakan bahwa dia ingin tetap memimpin setidaknya satu dekade lagi.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

22 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

34 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

45 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

45 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

50 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

52 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya