4 Persamaan Kim Jong Un dan Bashar al Assad Yang Jarang Diketahui

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Kamis, 1 Maret 2018 14:54 WIB

Bashar Al Assad (kiri) dan Kim Jong-Un. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia khususnya Amerika Serikat telah memfokuskan dirinya untuk melawan Presiden Bashar al-Assad dari Suriah dan Kim Jong Un dari Korea Utara. Senjata nuklir dan kediktatoran yang menjadi alasan untuk menundukkan keduanya.

Meskipun keduanya menguasai negara-negara yang berbeda, namun Assad dan Kim Jong Un memiliki kesamaan yang mencolok. Berikut 4 kesamaan dari 2 yang dijuluki diktator.

Baca: Dukung Suriah, Korea Utara: Agresi Amerika Serikat Tak Termaafkan

1. Mewarisi kepemimpinan ayahnya.

Bashar al Assad mewarisi dari ayahnya, Hafez al-Assad dan Kim Jong Ung dari Kim Jong Il, ayahnya. Dinasti keluarga mereka telah memerintah negara-negara dengan ukuran dan populasi yang hampir sama selama beberapa dekade, mengelola negara dengan menggunakan kekerasan untuk menghancurkan perbedaan pendapat.

Hafez al-Assad merebut kekuasaan pada tahun 1970 lewat kudeta tak berdarah oleh para pemimpin militer. Selama 29 tahun dia mendominasi kehidupan dan politik Suriah.

Advertising
Advertising

Setelah kematian anak laki-laki pertamanya dalam kecelakaan mobil, Hafez mempersiapkan putra keduanya, Bashar al Assad untuk menjadi ahli warisnya. Assad mengambil alih pada tahun 2000 setelah kematian Hafez.

Dinasti diktator Korea Utara bertahan dengan bantuan Uni Soviet, Kim Il Sung, kakek dari dinasti Kim yang juga dikenal sebagai presiden abadi menjadi perdana menteri pertama Republik Rakyat Demokratik Korea pada tahun 1948.

Kim menyerahkan tongkat kekuasaanya kepada anaknya Kim Jong Il, yang menjadi pemimpin tertinggi setelah kematian ayahnya dari serangan jantung pada tahun 1994. Seorang diktator Korea Utara saat ini, Kim Jong Un, adalah putra bungsu Kim Jong Il.

Negara komunis itu telah didefinisikan dan dibentuk oleh kultus kepribadian seputar keluarga penguasa. Puluhan ribu peringatan dan patung dinasti Kim dengan bangga ditampilkan di seluruh negara itu.

Tidak seperti Korea Utara, yang selama ini dianggap sebagai negara paria sejak Perang Korea, pemerintah Suriah menikmati hubungan diplomatik dan politik dengan negara-negara Barat.

Hubungan tersebut mendapat tekanan besar sejak pecahnya perang sipil Suriah lebih dari enam tahun yang lalu. Hubungan antara Korea Utara dan Suriah, bagaimanapun, tetap bersahabat selama beberapa dekade.

Ayah Bashar al-Assad, Hafez bertemu dengan pendiri rezim Korea Utara, Kim Il Sung, pada 1970-an dengan mengembangkan hubungan antar militer.


Selama bertahun-tahun, Korea Utara dicurigai telah memberikan Suriah rudal Scud canggih dan teknologinya untuk memproduksinya.

Pada tahun 2007, Israel meluncurkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir di Suriah dan Korea Utara diyakini membantu pembangunan fasilitas nuklir itu.

Hubungan diplomatik ini bertahan sampai hari ini. Kedua pemerintah saling mengirim pesan solidaritas dan dukungan.

Pada tahun 2015, pemerintah Suriah menamai sebuah taman di Damaskus Kim Il Sung. Pada peresmian taman tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah menyebut pendiri Korea Utara "seorang pemimpin bersejarah, yang terkenal dengan perjuangannya untuk membebaskan dan membangun negaranya."

Baca: PBB Gagalkan Pengiriman Bahan Kimia Korea Utara ke Suriah

2. Sama-sama mendukung dan memuji satu sama lain

Pada April 2017, setelah Suriah dicurigai melakuan serangan dengan senjata kimia yang membuat penderitaan bagi warga sipil , Kim Jong Un mengirim pesan ucapan selamat kepada Assad untuk menandai ulang tahun pendirian partai penguasa Suriah.

"Pemerintah Suriah dan rakyat membela kemerdekaan dan keamanan negara tersebut, dengan tegas menghancurkan tindakan agresi terhadap semua kekuatan yang bermusuhan dan memenuhi tantangan mereka di bawah kepemimpinan Anda yang benar," ujar pesan Korea Utara yang dilaporkan kantor berita Korea Utara, KCNA .

Assad menyampaikan terima kasih kepada Kim karena telah mengirimkan ucapan selamat pada hari nasional Suriah.


3. Sama-sama bergantung pada patronase sekutu dan memusuhi negara Super Power

Selain mendukung satu sama lain, Suriah dan Korea Utara juga sangat bergantung pada patronase sekutu yang jauh lebih besar. Suriah mendapat senjata dan dukungan militer langsung dari Rusia, sementara Korea Utara bergantung pada Cina untuk lebih dari 80 persen perdagangan internasionalnya.

Tapi keduanya sama-sama tengah berada dalam konfrontasi dengan AS. Kantor berita negara Suriah bahkan menyebut AS sebagai musuh bersama Suriah dan Korea Utara.

Baca: Laporan PBB, Korea Utara Kirim Senjata Kimia ke Suriah

4. Kedua negara sama-sama ditekan Amerika Serikat

Kedua negara tersebut menjadi sasaran tekanan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dan Trump terus membujuk Moskow dan Beijing untuk meninggalkan Suriah dan Korea Utara. Amerika Serikat terus mengisolasi Korea Utara dan Suriah melalui sanksi, dan mengancam penggunaan tindakan militer. Tapi keduanya, baik Pyongyang dan Damaskus tetap menantang.

Kim Jong Un tetap menjalankan program senjata nuklirnya. Meski terjadi konflik berkepanjangan yang telah menewaskan lebih dari 400.000 orang Suriah dan hampir separuh penduduk mengungsi, Bashar al Assad masih terus berkuasa dan menolak tuduhan penggunaan senjata kimia dan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis.

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

12 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

17 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

21 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

25 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

32 hari lalu

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pekan ini meningkat menjadi 16 orang.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

41 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

42 hari lalu

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

43 hari lalu

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

Kim Jong Un menyampaikan pesan dukungan dan solidaritas kepada Vladimir Putin atas penembakan di gedung konser Moskow.

Baca Selengkapnya

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

51 hari lalu

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

Kim Jong Un mengendarai mobil hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri latihan perang bersama putrinya, Kim Ju Ae

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

53 hari lalu

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya