Presiden Afganistan Tawarkan Taliban Jadi Partai Politik

Kamis, 1 Maret 2018 11:19 WIB

Sedikitnya 100 orang tewas dan ratusan orang terluka akibat ledakan bom milisi Taliban yang disimpan di dalam ambulans yang lewat di Kabul, Afganistan, 28 Januari 2018.[AL JAZEERA]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afganistan Ashraf Ghani membuat gebrakan dengan menawarkan milisi bersenjata Taliban membentuk partai politik. Ini sebagai bentuk pengakuan bahwa Taliban tidak akan lagi disebut sebagai pemberontak dan teroris. Presiden Ghani menegaskan tawaran damai ini tanpa memberikan syarat apa pun kepada Taliban.

Baca: Kenapa Warga Afganistan Kini Bawa Catatan Diri Saat Bepergian?

"Kami saat ini menawarkan tanpa persyaratan untuk mencapai kesepakatan damai," katanya dalam acara konferensi internasional, yang berfokus pada menghadirkan perdamaian di Afganistan, yang diselenggarakan di Kabul, Rabu, 28 Februari 2018, seperti dikutip dari Guardian.

Ia memastikan secara resmi pemerintahannya dan konstitusi akan mengakuinya. Sebaliknya, Taliban juga harus mengakui pemerintah Afganistan dan menghormati hukum.

Jalan Damai Afganistan dan Taliban Menipis

Baca: Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Presiden Ghani juga meminta gencatan senjata dilakukan setelah Taliban nanti menjadi partai politik dan mengikuti pemilu.

Advertising
Advertising

"Gencatan senjata harus dilakukan. Taliban harus diakui sebagai partai politik dan proses membangun kepercayaan harus diinisiasi," ujarnya.

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Ghani juga menegaskan keputusan atas tawaran itu ada di tangan Taliban. "Sekarang putusan ada di tangan Anda, terima perdamaian dan mari mewujudkan stabilitas di negeri ini," ucapnya.

Baca: Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan

Taliban belum memberikan respons atas tawaran Presiden Ghani. Namun beberapa hari lalu Taliban menyerukan negosiasi langsung dengan Amerika Serikat untuk menemukan solusi damai setelah lebih dari 16 tahun hidup dalam peperangan.

Sepanjang 2018, Taliban telah membuat serangan mengerikan, seperti ledakan bom di dalam ambulans di Kabul, ibu kota Afganistan, pada Februari lalu, yang menewaskan lebih dari 130 orang. Sebelumnya, Taliban menyerang Hotel Intercontinental, yang menewaskan 20 orang, saat terjadi penyergapan.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya

Bicara Soal Pengungsi, Seniman Afganistan Gelar Pameran Tunggal di Bandung

30 September 2023

Bicara Soal Pengungsi, Seniman Afganistan Gelar Pameran Tunggal di Bandung

Seniman asal Kabul, Afganistan, Nesar Ahmad Eesar menggelar pameran tunggal yang memotret keseharian pengungsi Afganistan.

Baca Selengkapnya

Taliban Klaim Hidup Perempuan di Afghanistan Kini Lebih Baik

25 Juni 2023

Taliban Klaim Hidup Perempuan di Afghanistan Kini Lebih Baik

Taliban mengklaim telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan perempuan di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Osama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?

2 Mei 2023

Osama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?

Osama bin Laden dilaporkan tewas pada 2 Mei 2011 dalam serangan tentara Amerika Serikat. Ada cerita lain soal kematian Osama.

Baca Selengkapnya

Taliban Punya Supercar, Mesinnya Toyota Corolla 1.800cc

21 Januari 2023

Taliban Punya Supercar, Mesinnya Toyota Corolla 1.800cc

Mesin bensin supercar Mada 9 buatan rezim Taliban Afganistan disebut dapat diganti dengan powertrain listrik pada versi produksi nanti.

Baca Selengkapnya

Data Biometrik 'Dibobol' dari Alat Bekas Pakai Militer AS di Afganistan

30 Desember 2022

Data Biometrik 'Dibobol' dari Alat Bekas Pakai Militer AS di Afganistan

Data biometrik berasal dari perangkat digital bekas milik militer Amerika yang diperjualbelikan di situs ecommerce eBay.

Baca Selengkapnya