Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Warga Afganistan Kini Bawa Catatan Diri Saat Bepergian?

image-gnews
Seorang korban luka dilarikan ke rumah sakit akibat serangan bom di Kabul, Afganistan, Sabtu, 27 Januari 2018. (AP)
Seorang korban luka dilarikan ke rumah sakit akibat serangan bom di Kabul, Afganistan, Sabtu, 27 Januari 2018. (AP)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kabul di Afganistan punya cara baru untuk mengantisipasi serangan teror bom yang semakin sering terjadi, yaitu menyelipkan selembar kertas berisikan data penting tentang diri mereka yang disimpan di dalam dompet atau saku jaket mereka. 

Menurut Mujeebullah Dastyar, selembar kertas tentang data dirinya yang penting disimpan di dalam dompetnya. Isi kertas itu seperti nomor telepon yang dihubungi dalam kondisi darurat, golongan darah, dan alamat tempat Datsyar bekerja.

Baca: Taliban: Bom Ambulans Afganistan adalah Pesan Khusus Buat Trump

"Jika saya terluka atau bahkan tewas dalam serangan, setidaknya dokter akan memiliki informasi tentang saya," kata Datsyar kepada Al Jazeera.

Fazila Shahedi, 20 tahun, mahasiswa ilmu politik di satu universitas di Kabul juga membawa selembar kertas berisikan informasi penting tentang dirinya.

"Saya menyimpan satu di dompet dan lainnya di saku jaket saya. Jika satu rusak karena serangan, yang satu lagi dapat dibaca," kata Shahedi.

Perempuan ini juga tak dapat menyimpan rasa khawatirnya akan menjadi korban serangan dan tewas.

Warga Afganistan menyimpan data diri mereka di selembar kertas dan dibawa kemana saja pergi untuk berjaga-jaga jika jadi korban teror sehingga dapat segera dikenali dan dirawat di rumah sakit. [AL JAZEERA]Seorang korban luka dilarikan ke rumah sakit akibat serangan bom di Kabul, Afganistan, Sabtu, 27 Januari 2018. (AP)

Baca: Korban Tewas Serangan Taliban di Afganistan Lebih Dari 100 Orang

"Saat saya meninggalkan kamar saya saya bertanya ke diri saya, akankah saya kembali atau tidak? Saya sangat muda dan saya tidak mau meninggal. Tak seorang pun akan tahu anda saya tewas besok dalam serangan bunuh diri, setidaknya catatan ini akan membantu keluarga saya dan teman saya," tutur Shahedi.

Seorang warga Kabul usia 25 tahun menuturkan, dia juga menulis pengalamannya di buku diari. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika saya merasa lemah, saya menuliskannya di buku diari saya," kata pria yang menolak disebut namanya.

"Memperhatikan situasi saat ini di Kabul, saya jadi tidak tahu apakah saya akan hidup. Saya tidak dapat tidur di malam hari kemarin, jadi saya pikir saya akan menulis di halaman pertama diari saya, memohon siapapun yang pertama mendapatkannya setelah saya tewas, untuk tidak membaca apa yang saya tulis di dalamnya," katanya.

Bahkan pria ini sudah memutuskan jasadnya akan diberikan kepada Universitas Kedokteran Kabul untuk digunakan bagi praktek mahasiswa kedokteran.

"Saya katakan kepada orang tua saya untuk memberikan jasad saya ke Universitas Kedokteran Kabul sehingga mereka dapat menggunakannya untuk kegiatan praktik mereka," ujarnya.

Baca: Kisah Lucu dan Menegangkan Saat Kunjungan Jokowi ke Afganistan

Sebagian besar warga Kabul lainnya merasa putus harapan setelah Taliban mengklaim sebagai pelaku teror bom yang ditaruh dalam ambulans dan meledak pada Sabtu, 27 Januari 2018, menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai 235 orang.

Menurut Dastyar, masih banyak orang yang hilang akibat teror bom pekan lalu dan keluarganya masih mencari anggota keluarganya yang hilang itu.

"Satu dari teman-teman saya juga hilang dan kami terpaksa mengunggah tentang dirinya di media sosial untuk mengetahui dia dirawat di rumah sakit apa atau apakah dia masih hidup atau tewas," ujar Dastyar.

Akibat rasa tidak aman yang akut di seantro kota Kabul, para pekerja pemerintah pun jadi sering menelepon orang tua mereka yang tinggal di luar Afganistan untuk memberitahukan kondisi mereka di Kabul.

"Mereka sangat khawatir tentang keadaan saya. Tapi saya sudah melihat perang ini sejak saya lahir, jadi saya merasa siap untuk segala sesuatu, bahkan saya sudah berpengalaman dengan hal ini sekarang," ujar Dastyar tentang Afganistan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.


Bicara Soal Pengungsi, Seniman Afganistan Gelar Pameran Tunggal di Bandung

30 September 2023

Pameran tunggal Nesar Ahmad Eesar di galeri Lawangwangi Creative Space, Bandung, mulai 29 September hingga 29 Oktober 2023.  Foto: TEMPO|ANWAR SISWADI.
Bicara Soal Pengungsi, Seniman Afganistan Gelar Pameran Tunggal di Bandung

Seniman asal Kabul, Afganistan, Nesar Ahmad Eesar menggelar pameran tunggal yang memotret keseharian pengungsi Afganistan.


Taliban Klaim Hidup Perempuan di Afghanistan Kini Lebih Baik

25 Juni 2023

Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
Taliban Klaim Hidup Perempuan di Afghanistan Kini Lebih Baik

Taliban mengklaim telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan perempuan di Afghanistan.


Osama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?

2 Mei 2023

Osama bin Laden. AP
Osama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?

Osama bin Laden dilaporkan tewas pada 2 Mei 2011 dalam serangan tentara Amerika Serikat. Ada cerita lain soal kematian Osama.


Taliban Punya Supercar, Mesinnya Toyota Corolla 1.800cc

21 Januari 2023

Mada 9 adalah supercar pertama buatan Afganistan di bawah rezim Taliban. Mesinnya Toyota Corolla 1.800cc. Masih berupa prototipe. FOTO: carguide
Taliban Punya Supercar, Mesinnya Toyota Corolla 1.800cc

Mesin bensin supercar Mada 9 buatan rezim Taliban Afganistan disebut dapat diganti dengan powertrain listrik pada versi produksi nanti.


Data Biometrik 'Dibobol' dari Alat Bekas Pakai Militer AS di Afganistan

30 Desember 2022

Sejumlah tentara Amerika Serikat berjaga-jaga dilokasi terjadinya bom bunuh diri di Kabul, Afganistan, 5 Januari 2015. REUTERS/Omar Sobhani
Data Biometrik 'Dibobol' dari Alat Bekas Pakai Militer AS di Afganistan

Data biometrik berasal dari perangkat digital bekas milik militer Amerika yang diperjualbelikan di situs ecommerce eBay.


Dua Orang Tewas dalam Ledakan Mobil di Kabul

22 November 2022

Anggota Taliban berjaga di depan sebuah rumah yang berdekatan dengan tempat persembunyian ISIS, di Kabul, Afghanistan, 4 Oktober 2021. Taliban menghancurkan sebuah markas militan ISIS di utara Ibu Kota Kabul setelah terjadi sebuah ledakan di sebuah masjid di Kabul hingga menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil. REUTERS/Staff
Dua Orang Tewas dalam Ledakan Mobil di Kabul

Sejumlah serangan terjadi terhadap sasaran sipil dan pemerintah Taliban di Kabul dan kota lain di Afghanistan. Beberapa diklaim oleh ISIS.


Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri Tewas, Begini Keberadaan Organisasi Bentukan Osama Bin Laden

3 Agustus 2022

Pemimpin Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri. REUTERS
Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri Tewas, Begini Keberadaan Organisasi Bentukan Osama Bin Laden

Pemimpin tertinggi Al Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawal CIA di Kabul, Afganistan. Bagaimana berdirinya organisasi ini?


Kenali Varian Bakso di Berbagai Negara, dari Afganistan sampai Belanda

30 Juni 2022

Ilustrasi bakso ikan. AMANDA LIM/Pexels
Kenali Varian Bakso di Berbagai Negara, dari Afganistan sampai Belanda

Tahukah Anda ternyata bakso tersebar di penjuru dunia dengan nama dan varian yang berbeda? Di Spanyol disebut albondigas, di India menjadi kofta.


Korban Gempa Afganistan Hampir Seribu Jiwa

22 Juni 2022

Ilustrasi gempa bumi
Korban Gempa Afganistan Hampir Seribu Jiwa

Gempa Afganistan Tewaskan Sekitar 280 Orang