Filipina Ingatkan PBB: Jangan Politisi HAM Soal Perang Narkoba

Rabu, 28 Februari 2018 16:46 WIB

Ekspresi Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat mendeklarasikan pembebasan kota Marawi, Filipina, 17 Oktober 2017. Militer Filipina berhasil membebaskan Marawi setelah hampir 5 bulan dikuasai kelompok militan Maute. AP Photo/Bullit Marquez

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Filipina memperingatkan PBB agar tidak menjadikan HAM sebagai ‘senjata’ dan mendesak PBB agar mengirimkan tim penyidik yang netral guna membuktikan tuduhan pelanggaran HAM dalam kampanye perang anti-narkoba yang digaungkan Presiden Rodrigo Duterte.

“Kirimlah siapa saja, kecuali mereka yang telah berprasangka buruk kepada kami dan tidak bisa dipertimbangkan sebagai pihak yang independen serta objektif. Izinkan pada kesempatan ini kami memberikan peringatan agar jangan mempolitisasi atau mungkin saya menyebutnya menjadikan HAM sebagai senjata,” kata Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Peter Cayetano, seperti dikutip dari channelnewsasia.com pada Selasa, 27 Februari 2018.

Baca: Ribuan Warga Filipina Memprotes Perang Narkoba Duterte

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis

Dia mengatakan beberapa lembaga HAM non-pemerintah sudah tidak adil memandang Filipina dan mempolitisasi serta menggunakan masalah ini sebagai senjata untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Cayetano enggan menyebut lembaga – lembaga HAM yang dimaksudnya tersebut.

Advertising
Advertising

Catatan pelanggaran HAM di Filipina yang memburuk telah menjadi bahan pembahasan dalam pertemuan HAM PBB di Jenewa, Swiss pada pekan ini. Menteri Luar Negeri Islandia Gudlaugur Thor Thordarson, mendesak Manila agar membuka pintu bagi utusan khusus PBB yang ingin menyelidiki pelanggaran HAM terkait operasi perang terhadap narkoba.

Baca: Duterte Ancam Penggal Kepala Aktivis Anti Perang Narkoba

Kepolisian Filipina mengklaim telah menembak mati 4.021 terduga pengguna dan pengedar narkoba, yang menolak ditahan. Sedangkan kelompok-kelompok HAM memperkirakan ada lebih dari 12.000 kematian dalam operasi ini, termasuk mereka yang status hukumnya belum jelas.

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

5 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

9 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

12 jam lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

16 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

21 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya