16 Lembaga Intelijen AS Sebut Duterte Ancaman Demokrasi dan HAM?

Editor

Budi Riza

Minggu, 25 Februari 2018 12:26 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte tiba di Ground Zero untuk mendeklarasikan pembebasan kota Marawi, Filipina, 17 Oktober 2017. Kelompok militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS, mengepung kota Marawi sejak Mei 2017. AP Photo/Bullit Marquez

TEMPO.CO, Manila – Pemerintah Filipina memanggil perwakilan Amerika Serikat sebagai bentuk protes setelah 16 lembaga intelijen Amerika menyebut Presiden Rodrigo Duterte sebagai salah satu ancaman demokrasi dan hak asasi manusia di Asia Tenggara.

Hal itu terungkap dalam laporan Worldwide Threat Assessment, yang merupakan hasil kajian dari 16 lembaga intelijen Amerika.

Baca: Rodrigo Duterte Larang Wartawan Rappler Meliput, Ini Pemicunya

“Laporan itu menyebut Duterte bisa membekukan konstitusi negara Filipina dan menerapkan hukum militer secara nasional,” demikian seperti dilansir media Russia Today, Sabtu, 24 Februari 2018.

Nama Duterte disebut dalam laporan 28 halaman itu. Manila memanggil Duta Besar Amerika untuk Filipina, Sung Kim, pada Kamis lalu untuk menjelaskan penilaian dari 16 lembaga dinas intelijen Amerika itu.

Advertising
Advertising

Baca: Rodrigo Duterte Minta Tentara Filipina Tembak Vagina Pemberontak

Setelah Sung Kim menjelaskan sifat dari laporan itu kepada Sekretaris Eksekutif, Salvador Medialdea, Kedutaan Amerika menyatakan, "Kedua negara mendiskusikan kepentingan bersama dan upaya untuk meningkatkan kerja sama."

Media Filipina Inquirer.net menyebut laporan mengenai Duterte ini terdapat dalam laporan intelijen yang disusun Direktur Intelijen Nasional Amerika Daniel Coats.

“Di Filipina, Presiden Duterte akan terus menggalakkan kampanye yang menjadi ciri khasnya terhadap peredaran narkoba, korupsi, dan kejahatan," demikian bunyi laporan itu, seperti dikutip Inquirer.

“Duterte juga telah menyatakan dia bisa saja membekukan konstitusi, menyatakan pemerintahan revolusioner, dan menerapkan hukum militer secara nasional.”

Laporan itu juga mengutip laporan dari Freedom House, yang menyatakan pemerintah Filipina termasuk salah satu pemerintahan yang menggunakan media sosial untuk menyebarkan propaganda, membentuk opini publik, dan melawan kritik online terhadap pemerintah.

“Kami mencatat makin banyak pemerintah yang menggunakan propaganda dan mis-informasi di media sosial untuk mempengaruhi publik domestik dan internasional,” demikian bunyi laporan tersebut.

Laporan intelijen nasional Amerika ini juga memprediksi demokrasi dan hak asasi manusia di kawasan Asia Tenggara cukup rapuh karena adanya kecenderungan pola pemerintahan autokratis atau gaya kepemimpinan otoriter sejumlah rezim, terjadinya korupsi massal, dan kroniisme, yang melemahkan sistem demokrasi. Duterte merupakan salah satu pemimpin di Asia Tenggara yang dikenal menempuh jalur kekerasan dalam menyelesaikan masalah narkoba dan separatisme.

Berita terkait

Duterte dan Bongbong Berseteru, Ini Deretan Percekcokan Mereka

2 Februari 2024

Duterte dan Bongbong Berseteru, Ini Deretan Percekcokan Mereka

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong menghadapi ancaman pemakzulan oleh Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

Duterte Tantang Bongbong Marcos Tes Narkoba

1 Februari 2024

Duterte Tantang Bongbong Marcos Tes Narkoba

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menantang Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. untuk menjalani tes narkoba di depan umum

Baca Selengkapnya

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Presiden Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

31 Januari 2024

7 Fakta Presiden Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Tujuh fakta Ferdinand Marcos Jr yang terancam digulingkan oleh Duterte karena ingin perpanjang jabatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Indonesia Dukung UNRWA, Cina Bela Palestina, Duterte dan Marcos Jr Saling Serang

31 Januari 2024

Top 3 Dunia: Indonesia Dukung UNRWA, Cina Bela Palestina, Duterte dan Marcos Jr Saling Serang

Berita Top 3 Dunia tentang dukungan Indonesia pada UNRWA, Cina membela Palestina, dan Duterte menuding Presiden Marcos Jr langgengkan kekuasaan.

Baca Selengkapnya

Duterte Tuduh Marcos Jr Ingin Ubah Konstitusi dan Perpanjang Masa Jabatan

30 Januari 2024

Duterte Tuduh Marcos Jr Ingin Ubah Konstitusi dan Perpanjang Masa Jabatan

Duterte meminta Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mundur dari jabatannya karena ingin mengubah konstitusi demi memperpanjang masa jabatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Hakim ICJ Julia Sebutinde, Duterte Ancam Gulingkan Marcos Jr, Ekonomi AS

30 Januari 2024

Top 3 Dunia: Hakim ICJ Julia Sebutinde, Duterte Ancam Gulingkan Marcos Jr, Ekonomi AS

Berita Top 3 Dunia pada Senin 29 Januari 2024 diawali oleh profil hakim di Mahkamah Internasional atau ICJ, Julia Sebutinde

Baca Selengkapnya

Dislepet Duterte, Ferdinand Marcos Jr: Dia Kebanyakan Fentanyl!

29 Januari 2024

Dislepet Duterte, Ferdinand Marcos Jr: Dia Kebanyakan Fentanyl!

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada Senin 29 Januari 2024 menertawakan pendahulunya, Rodrigo Duterte, yang mengancam akan menggulingkannya.

Baca Selengkapnya

Politik Filipina Memanas, Duterte Ancam Gulingkan Presiden Ferdinand Marcos Jr

29 Januari 2024

Politik Filipina Memanas, Duterte Ancam Gulingkan Presiden Ferdinand Marcos Jr

Duterte menuduh Marcos berencana mengamandemen konstitusi Filipina untuk mencabut batasan masa jabatan.

Baca Selengkapnya