Saat Nikolas Cruz Menembak, Polisi Amerika Bersembunyi?

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Jumat, 23 Februari 2018 17:42 WIB

Sejumlah siswa mengangkat tangannya saat berhasil dievakuasi dari gedung sekolah setelah terjadinya penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, 15 Februari 2018. (Mike Stocker/South Florida Sun-Sentinel via AP)

TEMPO.CO, Florida - Polisi yang bertugas menjaga keamanan sekolah Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat diskors tanpa digaji karena dia bersembunyi saat tersangka penembakan massal Nikolas Cruz sedang beraksi.

Media Sun-Sentinel mengungkapkan petugas keamanan bersenjata ini akhirnya mengundurkan diri pada Kamis, 22 Februari 2018, dan menjalani investigasi internal.

Baca: embakan di Florida Amerika Serikat, Siapa Nikolas Cruz?

Advertising
Advertising

Ini terungkap lewat video penembakan sadis di sekolah itu, yang terjadi pada 14 Februari 2018. Tayangan video itu menunjukkan petugas keamanan sekolah bernama Scott Peterson ini bersembunyi di luar sekolah.

Baca: Jelang Penembakan Massal Amerika, Nikolas Cruz Bilang Ini

Nikolas Cruz. [heavy.com]

Sheriff Broward County, Scott Israel, mengatakan video keamanan sekolah menunjukkan petugas itu mengambil posisi bertahan selama penembakan massal sedang berlangsung dan tidak pernah masuk ke area sekolah.

Israel mengumumkan pada Kamis bahwa keputusan untuk menskorsing Scot Peterson dibuat setelah meninjau video dari penembakan tersebut dan mengambil pernyataan dari saksi dan Peterson sendiri.

"Dia seharusnya masuk, berbicara atau bahkan membunuh si penyerang," kata Israel, seperti dilansir ABC News pada 22 Februari 2018. Berita ini juga dilansir

Peterson membawa senjata dan berada di sekolah saat penembakan yang menewaskan 17 orang tersebut berlangsung pada 14 Februari 2018.

Israel mengatakan video tersebut menunjukkan Peterson tiba di sisi barat Gedung 12, di mana sebagian besar pembunuhan terjadi. Dia kemudian mengambil posisi tapi "tidak pernah masuk" ke dalam sekolah.

"Video itu menunjukkan bahwa Peterson tetap berada di luar gedung tersebut selama empat menit dalam penembakan tersebut, yang berlangsung sekitar enam menit," kata Israel.

Peterson ditunjuk sebagai petugas di sekolah yang sempat menjadi tempat menuntut ilmunya itu pada 2014. Peterson dipilih karena dianggap terbukti dapat diandalkan dalam menangani masalah dengan keputusan dan penilaian dan aktif dalam mentoring dan menasihati siswa pada tahun itu.

Penembakan massal di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, pada 14 Februari 2018 dilakukan oleh Nikolas Cruz.

Cruz, 19 tahun, ditangkap sesaat setelah penembakan itu dan dikenai tuduhan 17 pembunuhan berencana. Dia ditahan di Penjara Broward County.

Pada hari Rabu, Sheriff Israel mengumumkan wakil sheriff Broward County sekarang akan membawa senapan AR-15 di halaman sekolah di dalam distrik tersebut. Dia menambahkan salah satu cara untuk membuat sekolah lebih aman adalah dengan mengevaluasi jumlah petugas keamanan di sekolah-sekolah. Nikolas Cruz pernah bersekolah di Marjory Stoneman namun dikeluarkan karena masalah disiplin.

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

16 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

26 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

27 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya