Hun Sen Ancam Veto Keputusan KTT ASEAN--Australia, Alasannya?

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Kamis, 22 Februari 2018 18:08 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo

TEMPO.CO, Phnom Penh -- Perdana Menteri, Samdech Techo Hun Sen, memperingatkan akan memveto sebuah pernyataan bersama ASEAN-Australia yang akan datang jika mengkritik tindakan pemerintahannya yang menekan kelompok oposisi di sana. Dia akan menganggap kritikan itu sebagai mengganggu urusan dalam negeri Kamboja.

Seperti dilansir Xinhua pada 21 Februari 2018, Hun Sen, 65 tahun, dan para pemimpin ASEAN akan bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, di Sydney pada bulan depan untuk menghadiri KTT khusus ASEAN-Australia. Berita ini juga dilansir Channel News Asia.

Baca: Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi

Advertising
Advertising

Perdana menteri Kamboja mengatakan karena ASEAN membutuhkan sebuah konsensus untuk semua keputusan yang dibuat, Kamboja dapat memblokir pernyataan bersama ASEAN-Australia. Dia mengatakan akan melakukan ini jika pemerintah Australia memberi tekanan pada pemerintah Kamboja terkait serangkaian tindakan hukum terhadap kelompok oposisi.

Baca: Hun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu

Keluarga Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, phnompenhpost.com

"Pernyataan bersama antara ASEAN dan Australia tidak akan dikeluarkan jika ada perintah atau aktivitas yang melawan kemerdekaan dan kedaulatan Kamboja, dan mengganggu urusan dalam negeri negara," kata Hun Sen.

Dalam pidato yang disampaikan kepada 10.000 pekerja garmen di bagian barat Phnom Penh itu, Hun Sen, yang telah berkuasa selama lebih dari 30 tahun, mengatakan dia mendapat informasi rahasia tentang rencana Australia dan negara-negara ASEAN lainnya untuk melakukan protes diplomatik ke Kamboja.

Hun Sen juga memperingatkan kelompok oposisi Kamboja di Australia untuk tidak meyulut gangguan saat mereka melakukan demonstrasi menentang kunjungannya ke Australia bulan depan.

Dia juga mengatakan akan membiarkan adanya protes terhadapnya namun mengingatkan untuk tidak membakar patung kecil dirinya.

"Proteslah dan teriaklah, tapi saya ingatkan jangan membakar potret saya. Jika melakukannya, saya akan mengejar hingga ke rumah dan menghancurkanmu, "katanya. "Saya bersungguh-sungguh."

Demonstrasi telah direncanakan oleh diaspora Kamboja di Australia untuk memprotes berbagai tindakan keras pemerintah terhadap oposisi nasional, media independen dan organisasi non-pemerintah.

Pernyataan perdana menteri ini muncul setelah kalangan oposisi mengklaim bahwa KTT itu akan memberikan tekanan pada pemerintah mengenai penangkapan pemimpin oposisi Kem Sokha dan pembubaran partai oposisi utama menjelang pemilihan umum pada 29 Juli 2018.

Mahkamah Agung Kamboja memerintahkan pembubaran Partai Penyelamatan Nasional Kamboja pada November 2017 dan larangan terhadap 118 anggota seniornya dari aktifitas politik selama lima tahun. Ini dilakukan setelah pemimpinnya, Kem Sokha ditangkap pada September dan didakwa melakukan "pengkhianatan".

Kem Sokha, 64 tahun, dituduh merencanakan penggulingan pemerintah dengan dukungan kekuatan asing. Hun Sen mengatakan ingin berkuasa 10 tahun lagi.

Berita terkait

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

1 hari lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

1 hari lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

2 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

3 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

3 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

3 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

4 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya