Jurnalis Arab Saudi: Jumlah Masjid Harus Dikurangi Karena Mudarat
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 21 Februari 2018 15:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi, Senin, 19 Februari 2018, memanggil seorang jurnalis untuk dimintai keterangan setelah dia mengusulkan agar suara loudspeaker masjid dikurangi dan jumlah masjid diturunkan.
Mohamed al-Suhaimi, jurnalis untuk koran al-Watan, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan MBC, jumlah masjid di Arab Saudi terlalu banyak. "Jumlah masjid di Arab Saudi terlalu banyak, lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya," katanya seperti dikutip Middle East Eye.
Baca: Bom di Masjid Nabawi, Pelaku Meledak dengan Sabuk Bunuh Diri
Hasil wawancara Suhaimi mendapatkan reaksi keras tak hanya dari Kerajaan, melainkan juga masyarakat luas. Salah satunya dari pria yang memiliki akun Twitter @mohammed2_al.
Dia menulis, "Apakah kamu sudah gila mengusulkan menghentikan panggilan azan. Suhaimi hanya berbicara untuk dirinya sendiri, dia mengeluarkan komentar aneh..."
Suhaimi menanggapi enteng segala kecaman yang ditujukan kepadanya. Sebagaimana ditulis Middle Easat Eye, dia mengatakan, "Suara azan di masjid membuat jamaah terganggu, mengganggu anak-anak. Panggilan azan itu di mana-mana sehingga menimbulkan kepanikan di negara ini."
Baca: Bom di Qatif, Arab Saudi, Meledak di Sebuah Masjid Syiah
Azan adalah seruan salat bagi umat Islam di seluruh dunia yang disampaikan oleh seorang muazin melalui pengeras suara yang terpasang di menara masjid.
Suhaimi menjelaskan, dia juga meminta kepada Kerajaan Arab Saudi mengurangi jumlah masjid di negeri itu karena dianggap terlalu banyak.