TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di kompleks Masji Nabawi, Madinah. Bom bunuh diri itu terjadi pada Senin sore tanggal 4 Juli 2016. "Itu tindakan yang sangat tidak manusiawi," katanya kepada Tempo, Selasa, 5 Juli 2016.
Aksi bom bunuh diri, menurut Gus Ipul -- sapaan Syaifullah-- membuat cemas umat Islam di seluruh dunia. Ini karena tempat terjadinya bom bunuh diri di Masjid Nabawi, Madinah yang selama ini dianggap sebagai salahsatu pusat kebudayaan umat Islam. "Apalagi di sana juga ada makam Nabi Muhammad," ujarnya.
SIMAK: Bom Teror di Tiga Kota Arab Saudi
Ledakan bom itu membuat umat Islam harus selalu berhati-hati dan waspada meski sedang beribadah di tanah suci. "Aksi teror itu tidak memandang agama, jadi harus waspada," ujar Syaifullah.
Oleh karena itu, Syaifullah menuntut pemerintah Arab Saudi segera mengusut tuntas siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya bom bunuh diri. Selain itu pemerintah Arab Saudi juga harus dapat memberikan jaminan keamanan kepada umat Islam yang berkunjung ke Arab untuk beribadah. "Kalau tak ada jaminan keamanan pasti akan membuat cemas," katanya.
Sebelumnya, empat petugas keamanan (askar) tewas saat sebuah bom bunuh diri meledak di luar Masjid Nabawi, Medinah, Arab Saudi, Senin, 4 Juli 2014.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan bom bunuh diri terjadi di tempat parkir antara halaman depan dengan mesjid yang dibangun Nabi Muhammad dan dikunjungi jutaan orang setiap tahunnya itu.
Sumber lain menyebut pelaku meledakkan diri dekat pos pemeriksaan keamanan dekat Mesjid Nabawi.
EDWIN FAJERIAL