TEMPO.CO, MADINAH - Pelaku bom bunuh diri di area parkir Masjib Nabawi, Madinah ternyata meledakkan dirinya dengan sabuk penuh bom. Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Jenderal Mansour al Turki menuturkan, peristiwa itu terjadi sebelah Salat Maghrib digelar di Masjid Nabawi, Senin 4 Juli 2016.
Mansour menyebut, petugas keamanan mencurigai seorang laki-laki sedang menuju tanah kosong yang digunakan sebagai tempat parkir untuk mobil pengunjung. Ketika sejumlah petugas keamanan mencegat, laki-laki itu meledakkan dirinya dengan sabuk penuh bahan peledak. Bom itu menewaskan pelaku, juga empat petugas keamanan yang menghampirinya. Pun juga membuat lima petugas keamanan lainnya terluka.
Seperti dilansir Saudi Press Agency, pada petang hari yang sama, di sebuah masjid dekat pasar Mias di Qatif juga terjadi ledakan bom bunuh diri. Sisa jasad tiga orang ditemukan dan masih diidentifikasi. Badan keamanan masih menyelidiki kedua kejahatan itu.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada 2004. Saat itu, konsulat Amerika Serikat di Jeddah menjadi target serangan kelompok militan. Dalam kejadian itu, sembilan orang tewas. Walhasil, setelah serangan itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Arab Saudi mengeluarkan peringatan agar tetap waspada akan kejadian di lingkungan mereka. Kedutaan juga meminta pemerintah Amerika segera mengambil tindakan pencegahan ekstra bagi warganya yang hendak bepergian.
Beberapa jam setelah serangan di konsulat AS di Jeddah, bom kembali meledak di Madinah dan Qatif.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terkait dengan serangan di tiga kota tersebut yang hampir semuanya diduga menyasar masjid. Korban jiwa dilaporkan sebanyak enam orang, termasuk pihak keamanan dan pelaku bom bunuh diri selain beberapa lainnya yang menderita luka-luka.
AL ARABIYAH | PAKISTAN TODAY | YON DEMA