Pembelot Bocorkan Rahasia Sebenarnya Pemandu Sorak Korea Utara

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 19 Februari 2018 18:06 WIB

Pemandu sorak dari Korea Utara menyemangati atlet Hoki es Korea Utara saat bertanding dalam Olimpiade Musim Dingin di Kwandong Hockey Centre, Gangneung, Korea Selatan, 12 Februari 2018. REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Pyongyang - Seorang mantan pemandu sorak Korea Utara mengungkapkan bagaimana dia mengalami indoktrinasi saat memimpin skuad dengan menampilkan seni propaganda kepada musuh.

Rahasia yang dibocorkan oleh Han Seo-hee, yang kini menjadi pembelot dan tinggal di Korea Selatan, termasuk cara dia menjalani pelatihan secara psikologis untuk mempromosikan ideologi Korea Utara 'Juche'. Bocoran itu bakal memicu kritik bahwa skuad pemandu sorak telah dikerahkan Pyongyang sebagai alat manipulasi politik.

Kim Jong Un Kejutkan Pemandu Sorak Korea Utara di Olimpiade

Advertising
Advertising

Baca: Usai Olimpiade Pyeongchang, Korea Selatan dan Korea Utara Mau ...

Skuad pemandu sorak Korea Utara, yang disebut "tentara kecantikan", telah membangkitkan kegembiraan dan kecemasan selama beberapa pertunjukan koreografi yang sempurna di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang di Korea Selatan.

Baca: Saat Pemandu Sorak Korea Utara Tercengang Bertemu Kim Jong Un KW

Dalam sebuah wawancara, Han mengatakan pemandu sorak, yang dipilih sendiri dari elit dan keluarga kelas atas yang setia kepada Kim Jong Un, diajari cara mempublikasikan agenda sosialis dan nasionalis Korea Utara, yang dikenal sebagai "Juche".

Simak: Rudal Balistik Korea Utara Dapat Menjangkau Jakarta

"Kami dipisahkan untuk berbagai jenis pelatihan psikologis," katanya. "Kami diberitahu bahwa kami seharusnya tidak terkejut oleh dunia lain. Secara khusus, fokus pelatihannya adalah agar kita tidak melupakan negara asal kita, bahkan untuk sesaat pun."

"Kami tidak berada di sana untuk menghibur, tapi kami disuruh masuk ke dalam hati musuh."

Kehadiran lebih dari 200 orang pemandu sorak di Olimpiade Musim Dingin telah menimbulkan pro dan kontra. Banyak pembayar pajak Korea Selatan tidak setuju jika uang sebesar US$ 2,6 juta atau sekitar Rp35 miliar dihamburkan hanya untuk menampung mereka dan penghibur Korea Utara lainnya.

Sementara rutinitas kuno mereka telah menjadi sumber daya tarik. Para kritikus memperingatkan skuad pemandu sorak telah digunakan oleh sebuah kediktatoran komunis untuk memecah Korea Selatan dengan sekutu-sekutunya.

Yang lain mengatakan di balik wajah pemandu sorak, yang selalu tersenyum dan pertunjukan yang sinkron, ada kenyataan tragis bahwa mereka terpaksa melakukannya karena takut pada rezim yang membatasi kebebasan mereka.

Baca: Gagal di Piala Dunia 1966, Pemain Korea Utara Dipenjara di Gulag

Seperti yang dilansir Telegraph pada 19 Februari 2018, setiap kali para pemandu sorak terlihat tidak fokus, maka akan ada seorang pejabat pendamping Korea Utara, yang bangkit berdiri dari tempat duduk dan memplototi mereka. Hal itu dikatakan sebagai bukti bahwa skuad itu datang dalam keterpaksaan tidak seperti yang tampak pada mimik saat mereka bernyanyi.

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya