Ethiopia Berstatus Darurat Usai Ditinggal Perdana Menteri

Sabtu, 17 Februari 2018 18:22 WIB

Seorang pengunjuk rasa terbaring terluka menunggu datangnya bantuan usai mengikuti Festival Irreecha di kota Bishoftu, wilayah Oromia, Ethiopia, 2 Oktober 2016. Festival tahunan ini berakhir tragis, dimana terdapat 50 orang tewas akibat terinjak usai dihujani gas air mata oleh polisi yang ingin membubarkan warga saat menggelar aksi protes juga. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ethiopia berstatus keadaan darurat menyusul mundurnya Perdana Menteri Hailemariam Desaleg secara tiba-tiba karena tak sanggup menghadapi berbagai kerusuhan dan krisis politik. Status darurat ini diumumkan oleh Dewan Menteri, yang berfungsi sebagai pemerintahan sementara, pada Jumat 16 Februari 2018.

Menurut stasiun televisi lokal, EBC, status darurat ini efektif berlaku sejak Jumat, 16 Februari 2018. Belum diketahui sampai kapan status ini akan diberlakukan.

Baca: Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images

Surat kabar Addis Standard, berdasarkan sumber yang tidak mau dipublikasikan, mewartakan, Dewan Menteri telah mendebat jangka waktu pemberlakuan masa darurat ini, apakah tiga bulan atau enam bulan.

Advertising
Advertising

Baca: Pelari Ethiopia Lakukan Protes Politik di Olimpiade

Sebelumnya pada Agustus 2017 lalu, pemerintah Ethiopia mencabut status darurat yang diberlakukan selama 10 bulan setelah ratusan orang tewas dalam unjuk rasa antipemerintah menuntut kebebasan politik yang lebih luas.

Masyarakat Ethiopia, yang sebagian besar etnis Oromo dan Amhara, telah meningkatkan aksi perlawanan mereka sejak 2015 untuk menuntut hak politik yang lebih besar dan menghentikan kekerasan terhadap HAM. Warga berhampuran usai petugas keamanan melepaskan tembakan gas air mata ke arag pengunjuk rasa saat berlangsungnya Festival tahunan Irreecha di kota Bishoftu, wilayah Oromia, Ethiopia, 2 Oktober 2016. Irreecha merupakan festival keagamaan yang digelar untuk memperingati akhir musim hujan. REUTERS

“Cara terbaik untuk memastikan stabilitas pada saat ini adalah tidak mendeklarasikan status darurat, yang pernah terbukti gagal. Status darurat ini tidak perlu, tidak membantu dan tidak bijaksana,” kata Jawar Mohammed, aktivis HAM dari suku Oromo dan Kepala Oromia Media Network, seperti dikutip dari situs Al Jazeera, Sabtu, 17 Februari 2018.

Hailemariam, dari Front Demokratik Revolusioner Rakyat Ethiopia dan berkuasa sejak 2012, mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis 15 Februari 2018. Dia menyebut kerusuhan dan krisis politik di negaranya, yang berlarut-larut faktor utama pengunduran dirinya karena sulit melakukan reformasi yang akan mengarah pada perdamaian yang berkesinambungan dan demokrasi.

Berita terkait

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

34 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Sejarah Kopi di Indonesia dan Legenda Ethiopia

23 Februari 2024

Sejarah Kopi di Indonesia dan Legenda Ethiopia

Sejarah kopi di Indonesia dan legenda Ethiopia, sejarah kopi di dunia.

Baca Selengkapnya

Ethiopia Hanya Perbolehkan Kendaraan Listrik untuk Beroperasi di Jalan

14 Februari 2024

Ethiopia Hanya Perbolehkan Kendaraan Listrik untuk Beroperasi di Jalan

Ethiopia menjadi negara di Afrika Timur pertama yang melarang kendaraan bermesin pembakaran internal dan hanya memperbolehkan kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

28 Januari 2024

We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

Pada hari ini, 28 Januari, di 1985, kumpulan musisi USA for Africa merilis single hits yang legendaris, We Are the World bantu atas kelaparan Ethiopia

Baca Selengkapnya

Serangan Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Tewas

29 Desember 2023

Serangan Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Tewas

Serangan udara di halaman sebuah gereja di Ethiopia menewaskan delapan orang dan melukai lima orang lainnya. Diduga dilakukan dengan drone.

Baca Selengkapnya

Tomoro Coffee Hadirkan Master S.O.E. Series, Racikan Espresso dari Biji Kopi Ethiopia

25 Oktober 2023

Tomoro Coffee Hadirkan Master S.O.E. Series, Racikan Espresso dari Biji Kopi Ethiopia

Master S.O.E. Series Tomoro Coffee hasil kolaborasi Dale Harris, World Barista Champion 2017 dan Muhammad Aga, Indonesia Barista Champion 2018.

Baca Selengkapnya

Kontraktor Pemerintah AS Ditangkap atas Tuduhan Spionase, Jadi Mata-mata untuk Ethiopia

22 September 2023

Kontraktor Pemerintah AS Ditangkap atas Tuduhan Spionase, Jadi Mata-mata untuk Ethiopia

Abraham Teklu Lemma, 50 tahun, warga negara AS keturunan Ethiopia terancam hukuman mati atas tuduhan mata-mata

Baca Selengkapnya

Ethiopia Gembira Jadi Anggota BRICS

25 Agustus 2023

Ethiopia Gembira Jadi Anggota BRICS

Ethiopia adalah satu dari enam negara yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota BRICS dan keanggotaannya diterima

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Dituding Sengaja Bunuh Ratusan Migran Ethiopia

22 Agustus 2023

Arab Saudi Dituding Sengaja Bunuh Ratusan Migran Ethiopia

Human Rights Watch melaporkan, penjaga perbatasan Arab Saudi telah membunuh ratusan migran Ethiopia, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Perintahkan Evakuasi 200 Warga Israel di Ethiopia

12 Agustus 2023

Benjamin Netanyahu Perintahkan Evakuasi 200 Warga Israel di Ethiopia

Benjamin Netanyahu menerbitkan perintah untuk mengevakuasi lebih dari 200 warga negara Israel dari wilayah Amhara, Ethiopia karena krisis keamanan

Baca Selengkapnya