Amerika--Inggris Tuding, Rusia Bantah Serangan Malware NotPetya

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Sabtu, 17 Februari 2018 12:33 WIB

Ilustrasi hacker. foxnews.com

TEMPO.CO, Moskow – Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia tidak terlibat dalam serangan siber ‘NotPetya’ pada tahun lalu.

Dia mengatakan ini menanggapi tudingan Gedung Putih dan Inggris dan belakangan Australia bahwa tim siber militer Rusia sengaja menyebar malware itu ke Ukraina pada Juni 2017 dan menyebar ke berbagai dunia. Virus komputer ini melumpuhkan infrastruktur digital Ukraina dan menginfeksi banyak komputer di berbagai negara.

Baca: Amerika Vs Rusia: Drone MQ-9 Reaper Hancurkan Tank T-22 di Suriah

“Kami menolak keras tudingan itu karena tidak berdasar, yang merupakan bagian dari kampanye tidak berdasar sama terhadap Rusia,” kata Peskov seperti dilansir media TASS, Kamis, 15 Februari 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Mueller Mendakwa 13 Orang Rusia karena Intervensi Pilpres Amerika

Peskov mengatakan ini menanggapi pernyataan Pejabat dari Kementerian Luar Negeri Inggris Urusan Keamanan Siber, Tariq Ahmad. Menurut Ahmad,”Pemerintah Inggris menilai pemerintah Rusia khususnya militer Rusia, bertanggung jawab atas serangan siber NotPetya pada Juni 2017,” kata Ahmad sambil menambahkan serangan siber itu mengganggu organisasi di Eropa dan menimbulkan kerugian hingga ratusan juta pounds atau miliaran rupiah.

Mengenai ini, Gedung Putih, Amerika Serikat telah mengeluarkan pernyataan.

“Serangan NotPetya pada Juni 2017 merupakan bagian dari upaya Kremlin untuk mengguncang Ukraina dan menunjukkan keterlibatan lebih jelas Rusia di konflik yang sedang berlangsung,” kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, Kamis, 15 Februari 2018.

Sanders mengatakan ini merupakan serangan siber ceroboh dan massal yang akan dikenai konsekuensi internasional. Menurut Sander, serangan malware NotPetya menyebabkan kerugian miliaran dolar atau triliunan rupiah.

Tudingan Sanders ini mengikuti tudingan yang disampaikan Menteri Pertahanan Inggris, William Gavin, sebelumnya.

“Kita telah memasuki era baru peperangan dengan menyaksikan kerusakan akibat serangan konvensional militer dan serangan siber berbahaya,” kata Williamson.

Menurut Washington Post dengan mengutip sumber dari CIA, agen mata-mata militer GRU Rusia, yang merupakan direktorat utama dari kantor staf umum dari militer Rusia, mencitpakan malware NotPetya.

Malware yang diduga berasal dari Rusia ini menyerang komputer yang terkait dengan berbagai sistem keuangan di Ukraina lalu menyebar ke berbagai komputer di Eropa. Kerugian diperkirakan mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp16,3 triliun atau sekitar 850 juta pounds.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

11 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

12 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya