Lindungi Siswa dari Penembakan Massal di Amerika, Pelatih Tewas

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Sabtu, 17 Februari 2018 11:31 WIB

Aaron Feis, asisten pelatih sepak bola di Marjory Stonemason Douglas High School di Parkland, Florida, tewas saat menjadi tameng bagi sejumlah murid saat pelaku melepaskan tembakan. Nikolas Cruz diduga menjadi pelaku dalam peristiwa ini. Facebook via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penjaga keamanan, yang juga asisten pelatih sepak bola, menjadi seorang pahlawan setelah rela mengorbankan dirinya untuk melindungi pelajar dari penembakan massal di sebuah sekolah di Florida Selatan, Amerika Serikat.

Aaron Feis meninggal dalam peristiwa penembakan di sekolah menengah umum Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, AS, oleh Nikolas Cruz, 19 tahun. Cruz pernah bersekolah di sana dan dikeluarkan karena masalah disiplin.

Warga berkumpul untuk menyalakan lilin untuk korban penembakan di sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas di Florida, 15 Februari 2018. Nikolas Cruz, seorang mantan siswa, melakukan penembakan yang menewaskan 17 orang. AP

Advertising
Advertising

Baca: Penembakan Massal di Amerika, 17 Siswa Sekolah Tewas

"Dia adalah Asisten Pelatih Sepakbola dan satpam. Dia tanpa pamrih melindungi siswa dari penembak saat dia ditembak. Dia meninggal sebagai pahlawan dan dia akan selamanya berada di dalam hati dan kenangan kita," demikian pernyataan tim sepak bola Marjory Stoneman Douglas High School seperti dilansir CNN dan LA Times, Jumat, 16 Februari 2018.

Baca: 17 Orang Tewas, Eks Siswa Penembak Ikut Program Militer Amerika

Menurut pelatih kepala sepak bola sekolah itu, Willis May, Feis membahayakan nyawanya saat dia melindungi seorang siswa wanita dari si penembak dan mendorongnya keluar dari sasaran.

May mengungkapkan insiden kematian Feis itu bermula ketika dia, yang juga merupakan salah satu staf keamanan, menanggapi panggilan awal radio walkie talkie sekolah. Ketika seseorang bertanya di radio apakah suara yang meledak di lorong adalah petasan, Feis mengatakan itu bukan suara petasan tetapi tembakan. Dan, itulah suara terakhir Feis sebelum tewas demi siswi di sekolahnya.

"Itu yang terakhir saya dengar tentang dia," kata May.

Kematiannya membuat murid-murid, teman dan keluarga bersedih.

"Hati saya remuk," sepupunya, Lori Carter. "Dia bukan hanya sepupu saya. Dia adalah sahabat terbaik saya dan penasihat saya. Dia selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan dan memberi saya saran terbaik. "

Menurut Carter, Feis meninggal setelah mencoba merebut senjata dari Nikolas Cruz. Feis meningalkan seorang istri dan seorang putri yang sangat dicintainya.

Feis lulus dari sekolah ini pada 1999 dan menjadi staf di tim sepak bola sekolah itu 3 tahun kemudian.

Feis kembali ke Douglas pada tahun 2002 dan menjadi pelatih kepala tim junior. Setelah itu, dia melatih lanjutan dan mengkoordinasikan perekrutan para pemain untuk perguruan tinggi.

Siswa saling menghibur saat acara berkabung untuk korban penembakan di sekolah Marjory Stoneman Douglas, di Florida, 15 Februari 2018. Nikolas Cruz, menembakkan senapan semi otomatis AR-15 ke arah pelajar dan guru. AP

Feis, yang menghabiskan seluruh karirnya di sekolah itu setelah lulus dari Stoneman Douglas, berada di antara banyak pahlawan yang ceritanya mulai muncul setelah tragedi Rabu.

Pahlawan lainnya adalah seorang guru, Melissa Falkowski, yang menyembunyikan 19 siswa di lemari ketika Cruz mulai melepaskan tembakan. "Ini mimpi buruk terburuk yang bisa kamu alami," kata Falkowski kepada CNN.

Sementara itu, saat alarm kebakaran berbunyi, seorang petugas kebersihan mengalihkan siswa senior dan murid lainnya dari arah sumber tembakan.

Penembakan sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas High School, Florida, yang dilakukan Cruz, menewaskan sekitar 17 orang pada Rabu, 14 Februari 2018 waktu setempat.

Menurut seorang siswa senior, Chad Williams, 18 tahun, Cruz merupakan rekan sekelasnya yang kerap bermasalah. Cruz kerap menyalakan alarm kebakaran di sekolah dari hari ke hari dan akhirnya dikeluarkan saat dia kelas 8.

Menurut Williams, Cruz juga diketahui tergila-gila dengan senjata dan memiliki perilaku aneh menyendiri.

Saat bersekolah, Cruz merupakan mengikuti program Junior Reserve Officers Training Corp, yang digelar militer Amerika.

Dia ditangkap oleh polisi beberapa mil dari sekolah sekitar satu jam 20 menit setelah perisitiwa penembakan terjadi.

Ketika korban selamat dari pembantaian keluar dari persembunyian, tersebar kabar bagaimana Feis telah mencoba menyelamatkan siswa, dan ungkapan duka cita untuknya mengalir. Amerika berduka.

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

14 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

24 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

25 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya