Skandal Seks Oxfam Terungkap, PM Inggris Terapkan Toleransi Nol

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 13 Februari 2018 09:55 WIB

Salah satu Toko Oxfam di Inggris. Reuters

TEMPO.CO, London - Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan pemerintah akan menambah pengawasan terhadap lembaga bantuan penerima donasi menyusul terungkapnya 'perilaku mengerikan' dari sejumlah pimpinan dan staf Oxfam International terkait membayar pekerja seks menggunakan dana lembaga.


Juru bicara Perdana Menteri mengatakan Menteri Pembangunan Internasional, Penny Mordaunt, bertemu dengan pimpinan Oxfam untuk membahas langkah penanganan skandal seksual yang melibatkan staf lembaga donor itu di Haiti dan Chad.

Baca: Terungkap, Direktur Oxfam Bayar Pekerja Seks Pakai Dana Publik

Advertising
Advertising


"Departemen Pembangunan Internasional telah mengambil tindakan untuk menerapkan toleransi nol terhadap kasus ini. Ada sejumlah tindakan yang telah diambil tapi kami ingin lebih jauh lagi," kata juru bicara dari kantor Perdana Menteri, seperti dilansir Reuters, Senin, 12 Februari 2018.

Baca: Darmin Kesal Ketimpangan Indonesia Disebut Oxfam Terburuk

Penny Mordaunt mengatakan pemerintah Inggris telah mendapatkan penjelasan dari pengurus Oxfam mengenai skandal seks ini termasuk nama-nama yang terlibat agar proses hukum bisa ditegakkan.
"Oxfam meminta maaf kepada saya dan rakyat Inggris dan Haiti mengenai perilaku memalukan dari sejumlah staf mereka," kata Mordaunt.


Duta Besar Haiti untuk Inggris, Bocchit Edmond, meminta nama-nama orang yang terlibat diserahkan juga kepada pemerintah Haiti untuk diproses secara hukum. Pemerintah Haiti mengaku merasa malu dan terkejut dengan terkuaknya kasus ini.


"Pejabat eksekutif yang mengetahui peristiwa ini terjadi dan membiarkan orang-orang itu pergi begitu saja tanpa memberitahu pihak berwenang adalah salah," kata Edmond.


Direktur Eksekutif Oxfam International, Winnie Byanyima, mengaku sangat sedih dengan skandal seks yang melibatkan pimpinan dan staf Oxfam.

"Saya merasa sangat sakit.. Apa yang terjadi di Haiti, sejumlah lelaki dengan kewenangan yang dimiliki menyakiti orang-orang yang seharusnya mereka lindungi," kata perempuan kulit hitam yang menempati posisinya ini sejak 2013. "Kami ingin mengembalikan kepercayaan.


Sebelumnya, pengurus Oxfam membantah berupaya menutup-nutupi kasus yang terjadi di Chad dan Haiti. Ini dibuktikan dengan investigasi internal yang berujung dengan pemberhentian 4 staf di Haiti termasuk pengunduran diri tiga orang lainnya seperti country director Roland Van Hauwermeiren.


Van Hauwemeirin bertugas di Chad pada 2006 sebelum bertugas di Haiti pada 2010. Dia belum memberikan pernyataan soal ini setelah kisahnya dimuat media Times dari Inggris pada Jumat pekan lalu. Menurut temuan media ini, Van Hauwemeirin membayar pekerja seks termasuk yang di bawah umur. Modusnya dia mengadakan pesta dan mengundang pelacur ke rumah dinas, yang dibiayai Oxfam.

Seperti dilansir Telegraph, dua pimpinan Oxfam mengundurkan diri pasca terungkapnya kasus ini. Keduanya merasa malu dan menuding pimpinan Oxfam belum melakukan langkah memadai untuk menangani persoalan ini, yang sudah diketahui sejak bertahun-tahun lalu.

CNN melansir, Oxfam, yang terdiri dari sekitar 20 lembaga donor independen, mendapat sumber pendanaan dari pemerintah Inggris dan juga swasta. Pada tahun fiskal terkini, Oxfam menggunakan dana bantuan sekitar US$414 juta atau sekitar Rp5,7 triliun di 90 negara. Pemerintah Inggris menyumbang US$40 juta atau sekitar Rp546 miliar per tahun. Beberapa perusahaan besar menyumbang Oxfam untuk mendanai kegiatan bantuan kemanusiaan untuk para korban kelaparan, perang dan bencana alam seperti Visa, Google, Paypal, dan Unilever.

Berita terkait

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

21 hari lalu

Oxfam: Penjualan Senjata ke Israel dapat Membuat Inggris Terlibat dalam Kejahatan Perang

Badan amal Oxfam mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang menolak menunda penjualan senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

30 hari lalu

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari

Baca Selengkapnya

Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

47 hari lalu

Oxfam Tuduh Israel 'Sengaja' Blokir Bantuan ke Gaza yang Dilanda Kelaparan

Truk-truk bantuan harus menunggu rata-rata 20 hari untuk mengakses Gaza yang selangkah lagi masuk pada tahap kelaparan

Baca Selengkapnya

Belanda Kembali Digugat Soal Ekspor Suku Cadang Jet Tempur F-15 ke Israel

23 Januari 2024

Belanda Kembali Digugat Soal Ekspor Suku Cadang Jet Tempur F-15 ke Israel

Tiga kelompok hak asasi manusia Belanda kembali menggugat pemerintah untuk menghentikan ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel

Baca Selengkapnya

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

12 Januari 2024

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

Pembunuhan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza berada pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kata Oxfam

Baca Selengkapnya

Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel

23 Desember 2023

Oxfam: Kelaparan di Gaza adalah Kejahatan Perang oleh Pemerintah Israel

Oxfam mengatakan kelaparan di Gaza adalah kejahatan perang yang sedang dilakukan oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Sidang Gugatan terhadap Belanda Dibuka, Kirim Onderdil Jet F-35 ke Israel

4 Desember 2023

Sidang Gugatan terhadap Belanda Dibuka, Kirim Onderdil Jet F-35 ke Israel

Belanda menghadapi gugatan hukum karena ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel, yang diduga melakukan kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Belanda Digugat karena Menjual Senjata ke Israel di tengah Serangan Gaza

15 November 2023

Belanda Digugat karena Menjual Senjata ke Israel di tengah Serangan Gaza

Dengan mengekspor senjata ke Israel, Belanda berisiko "terlibat dalam pelanggaran hukum kemanusiaan internasional."

Baca Selengkapnya

Pandemi COVID-19, 10 Orang Terkaya di Dunia Semakin Kaya

17 Januari 2022

Pandemi COVID-19, 10 Orang Terkaya di Dunia Semakin Kaya

Oxfammelaporkan bahwa jumlah kekayaan 10 orang terkaya di dunia naik hingga dua kali lipat selama pandemi COVID-19

Baca Selengkapnya

Oxfam: 22 Pria Lebih Kaya Dibanding 326 Juta Perempuan Afrika

21 Januari 2020

Oxfam: 22 Pria Lebih Kaya Dibanding 326 Juta Perempuan Afrika

Laporan Oxfam mengungkap 22 pria kaya dunia memiliki akumulasi kekayaan lebih banyak dibanding kekayaan gabungan 326 juta perempuan di Afrika.

Baca Selengkapnya