Hotel Ritz Carlton Saudi Beroperasi Pasca Operasi Antikorupsi

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 12 Februari 2018 07:32 WIB

Salah ruangan suite miliarder Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal ditahan di Ritz-Carlton, Riyadh, Arab Saudi, 27 Januari 2018. Pangeran Alwaleed bin Talal, sudah mendekam di penjara dua bulan, yang ditangkap dalam operasi pemberantasan korupsi . REUTERS/Katie Paul

TEMPO.CO, Riyadh - Hotel mewah Ritz Carlton, Riyadh, kembali beroperasi pada Ahad, 11 Februari 2018, setelah selama sekitar tiga bulan ditutup dan berubah menjadi tempat penahanan sekitar 200 elit Arab Saudi tersangka korupsi dari kalangan pangeran, pejabat dan bekas pejabat, hingga konglomerat.


"Saat ini, hotel ini menjadi terkenal. Setiap orang ingin mengunjunginya hanya sekadar untuk berfoto," kata Ahmed al-Safer, seorang pengusaha Yaman-Amerika, yang kerap mengunjungi Ritz secara rutin seperti dilansir Reuters, Ahad, 11 Februari 2018. Pada Ahad kemarin, Ahmed mengatakan dia datang ke hotel ini sekadar untuk minum teh bersama beberapa teman.

Pangeran Alwaleed Bin Talal terlihat sedang berkuda di sebuah dataran gurun pada Jumat, 2 Februari 2018, setelah keluar dari tahanan di Hotel Ritz Carlton pada 27 Januari 2018. Twitter

Baca: Arab Saudi Menahan Aktivis Usai Bertanya Soal Israel

Advertising
Advertising


Hotel Ritz merupakan tempat menginap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat berkunjung ke Arab Saudi pada 2017. Selama tiga bulan, hotel ini ditutup dengan penjaga berseragam hitam berpatroli berjaga ketika proses penahanan para tersangka korupsi sedang berlangsung.

Baca: Peraih Nobel Desak Arab Saudi dan UEA Tinggalkan Yaman

Media Daily Mail menyebut para penjaga di sekitar hotel merupakan pasukan khusus Arab Saudi. Sedangkan tim keamanan di dalam hotel berasal dari personel tentara bayaran AS yaitu Blackwater, yang berubah nama menjadi Xe lalu Academi. Manajemen Academi membantah kabar keterlibatan ini.


Saat ini dikabarkan masih ada 56 tersangka kasus korupsi, yang telah dipindahkan ke penjara pengamanan maksimum Al Ha'ir sekitar dua pekan lalu. Mereka kemungkinan akan menjalani proses persidangan karena mengaku tidak terlibat korupsi.


Para pengusaha berjas juga mulai tampak di dalam hotel. Mereka sebelumnya terpaksa berpindah hotel secara tiba-tiba ketika gerakan antikorupsi dideklarasikan pada 4 November 2017.


"Sebuah kehormatan untuk bisa kembali," kata salah satu pengusaha asing, yang tinggal di hotel itu dan sedang menunggu mobil mewah untuk mengantarnya ke kantor.


Menurut dia, operasi antikorupsi Saudi tidak meninggalkan jejak apapun di hotel, yang memiliki 492 kamar. "Anda langsung lupa begitu berada di dalam kamar dan Anda tenggelam di dunia Anda sendiri." Harga sewa kamar termurah per hari di hotel ini sekitar $650 atau sekitar Rp8,9 juta.


Suasana di lobi hotel terlihat normal dengan sejumlah pegawai hotel berjaga di posisinya di bawah lampu hias kristal. Musik padang pasir terdengar mengalun dari pengeras suara dan aroma khas setempat semerbak di ruangan.

Beberapa tokoh besar Saudi yang ditahan di Ritz terkait operasi antikorupsi adalah konglomerat terkaya Pangeran Alwaleed bin Talal dan Pangeran Miteb bin Abdullah, yang sempat digadang-gadang bakal menjadi raja sebelum digantikan Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman.


Pangeran Miteb dibebaskan setelah sepakat membayar ganti rugi uang negara sekitar US$1 miliar atau sekitar Rp13,5 triliun. Sedangkan Pangeran Alwaleed membantah terlibat korupsi dan mengaku mendukung pemberantasan tindak pidana korupsi.

Seorang pejabat Saudi mengatakan Alwaleed dilepaskan setelah bersedia membayar sesuai kesepakatan finansial dengan pemerintah. Menurut kejaksaan agung Saudi, pemerintah Saudi mendapat sekitar US$106 miliar atau sekitar Rp1443 triliun.

Berita terkait

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman

Baca Selengkapnya

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark

Baca Selengkapnya

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.

Baca Selengkapnya