Usai Bertemu, Konflik Cina--Jepang di Laut Cina Timur Mereda

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 29 Januari 2018 12:02 WIB

Ketegangan Cina-Jepang mereda

TEMPO.CO, Beijing - Konflik Cina dan Jepang terkait ketegangan di Laut Cina Timur soal kepemilikan kepulauan, yang oleh Beijing disebut Diaoyu dan Senkaku oleh Tokyo, mulai mereda setelah pejabat kedua negara bertemu.

Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, bertemu dengan tiga pejabat tinggi Cina pada Minggu, 28 Januari 2018 untuk melakukan pembicaraan diplomatik langka. Pertemuan ini berakhir dengan sumpah bersama untuk memperbaiki secara bertahap hubungan kedua negara Asia Timur ini.

Baca: Laju Investasi Cina di Kamboja Memicu Kriminalitas?

Advertising
Advertising

Diplomat utama Jepang itu bertemu dengan Menlu Cina, Wang Yi, penasihat negara, Yang Jiechi dan Perdana Menteri Li Keqiang.

Baca:

Patuhi Pemerintah, Taipan Cina Jual Investasinya di Luar Negeri

Negara ekonomi terbesar kedua, Cina, dan ketiga di dunia, yaitu Jepang, selama ini memiliki hubungan yang runyam. Ini ditambah dengan adanya perselisihan lama mengenai klaim batas maritim dan warisan masa perang.

Kunjungan Taro Kono ke Cina adalah yang pertama oleh seorang menteri luar negeri Jepang dalam waktu hampir dua tahun. Dia datang saat Tokyo berupaya mendorong adanya kunjungan dari Presiden Cina, Xi Jinping, ke Jepang.

Dalam pernyataan dan pidato setelah pembicaraan kedua negara, pejabat Jepang dan Cina mengatakan akan bergerak membentuk hotline militer guna menghindari bentrokan di Laut Cina Timur dan akan berusaha mengadakan perundingan trilateral dengan Korea Selatan.

Jepang dan Korea Selatan, yang dikejutkan oleh tes rudal balistik berulang kali Korea Utara, sangat ingin mendapat dukungan dari Beijing dalam menghentikan ambisi nuklir Pyongyang.

"Isu Korea Utara sekarang menjadi isu mendesak bagi seluruh masyarakat internasional," kata Kono, seperti yang dilansir Japan Times pada 28 Januari 2018. Beria ini juga dilansir Asahi Shimbun dan South China Morning Post.

Sebuah pernyataan dari kementerian luar negeri Cina mencantumkan beberapa pencapaian sederhana dari perundingan, termasuk sebuah kesepakatan untuk menghindari pembayaran pensiun ganda bagi mereka yang bekerja di negara masing-masing.

Kedua belah pihak juga berjanji untuk menandatangani sebuah kesepakatan "sesegera mungkin" untuk mendirikan sebuah hotline militer guna membantu mencegah terjadinya insiden di Laut Cina Timur.

Patroli maritim yang sering dilakukan oleh kedua negara di sekitar pulau yang disengketakan telah lama menjadi titik rawan dan hambatan utama bagi perbaikan hubungan.

Namun juru bicara kementerian luar negeri Jepang Norio Maruyama mengakui bahwa kedua negara belum menyetujui timeline untuk menerapkan konsep itu, yang telah dibahas selama bertahun-tahun.

Dalam pertemuannya dengan Kono, Li mencatat tren positif dalam hubungan kedua negara namun menekankan bahwa hubungan masih dihadapkan dengan ketidakpastian.

Sebelumnya pada hari itu, Wang mengatakan kepada Kono kedua negara berada pada tahap penting dalam hubungan mereka, menambahkan bahwa ada kemajuan positif, namun banyak gangguan dan rintangan tetap ada.

Sebuah perselisihan yang telah berlangsung lama mengenai pulau-pulau di Laut Cina Timur - yang dikenal sebagai "Senkaku" dalam bahasa Jepang dan "Diaoyu" oleh orang Tionghoa - tetap menjadi sumber ketegangan.

Keputusan Tokyo untuk "menasionalisasi" beberapa pulau di tahun 2012 menyebabkan hubungan keduanya semakin memburuk.

Kapal penjaga pantai Cina secara rutin melakukan perjalanan mengelilingi pulau-pulau yang disengketakan, sebuah praktik yang telah membuat keberatan reguler dari Jepang, yang menguasai wilayah itu.

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

3 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

7 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

9 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

22 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

23 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya