Di Davos, Modi Berjanji Cukur 'Red Tape' dan Gelar 'Red Carpet'

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Rabu, 24 Januari 2018 08:24 WIB

Ketimpangan Global Hantui Pertemuan Davos

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan pemerintahannya melakukan transformasi ekonomi agar negaranya semakin terbuka bagi para investor dalam dan luar negeri saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

"Kami menghilangkan red tape dan menggelar red carpet," kata Modi dalam pidato pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, seperti dilansir Reuters, Selasa, 23 Januari 2018.

Baca: Pemerintah AS Alami Shutdown, Trump Batal ke Davos?

Advertising
Advertising

India merupakan salah satu negara besar dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi bersaing dengan Cina, yaitu sekitar tujuh persen pertahun. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini membutuhkan pengelolaan yang cepat.

Baca: Pemimpin Eropa Bakal Berhadapan dengan Trump di Davos

"Pemerintah telah menghapus 1400 aturan hukum kuno," kata Modi.
Modi juga menyoroti polusi yang terjadi akibat gencarnya pembangunan global. Pemerintah India berkomitmen untuk membersihkan lingkungan walaupun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menarik diri dari Kesepakatan Paris mengenai perubahan iklim pada 2017.

Modi menjabarkan tiga poin utama, yang menjadi tantangan dunia, dalam pidatonya di Davos yaitu perubahan iklim, terorisme, dan proteksionisme yang bermunculan.

"Hasilnya adalah kita melihat hambatan tarif dan non-tarif mulai diterapkan. Negosiasi perdagangan bilateral dan multilateral sepertinya terhenti," kata dia.

Modi membela semangat globalisasi dan menyerang proteksionisme pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Bukannya globalisasi, kekuatan proteksionisme malah muncul," kata Modi, yang berbicara dalam Bahasa Hindi dan merupakan pemimpin India pertama yang berbicara di forum itu sejak 20 tahun terakhir.

Pernyataan Modi ini membuat para undangan, yang merupakan tokoh bisnis dunia, presiden dan perdana menteri, serta selebriti, ramai-ramai mengenakan headset translasi untuk mendengarkan lebih jauh.

"Keinginan mereka tidak hanya untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dari globalisasi tapi juga mengubah arus alami globalisasi."

Pernyataan Modi ini mengggaungkan pernyataan serupa oleh Presiden Cina, Xi Jinping, di Davos pada 2017. Jinping tidak menghadiri pertemuan Davos kali ini. Dia juga dianggap belum memenuhi janjinya untuk membuat perekonomian Cina semakin terbuka bagi para investor. Namun, pidato Jinping saat itu dianggap mengisi kekosongan kepemimpinan dunia setelah Trump menarik diri dari berbagai forum internasional.

Modi tiba di resor ski Davos dengan membawa delegasi besar terdiri para pengusaha dan pejabat tinggi untuk menunjukkan pencapaian pertumbuhan ekonomi India yang tinggi dan menjadi salah satu kekuatan pertumbuhan global.

Berita terkait

Sekjen PBB Bertemu Mantan Sandera Israel di Davos, Ini Katanya

18 Januari 2024

Sekjen PBB Bertemu Mantan Sandera Israel di Davos, Ini Katanya

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan membawa tanda pengenal sandera Israel di sakunya 'untuk mengingat semua korban setiap saat'

Baca Selengkapnya

Ramai Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet, Sri Mulyani Unggah Ini di Instagramnya

18 Januari 2024

Ramai Dikabarkan Siap Mundur dari Kabinet, Sri Mulyani Unggah Ini di Instagramnya

Di tengah isu mundur, Sri Mulyani terpantau masih menjalankan tugasnya sebagai Menteri Keuangan dalam acara WEF 2024 di Davos, Swiss.

Baca Selengkapnya

Debat Kecerdasan Buatan atau AI di Forum Ekonomi Dunia, Ada yang Bilang Halusinasi

18 Januari 2024

Debat Kecerdasan Buatan atau AI di Forum Ekonomi Dunia, Ada yang Bilang Halusinasi

Munculnya kecerdasan buatan via ChatGPT OpenAI membuat investasi dan perubahan besar-besaran pada perusahaan teknologi sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Filipina Godok Kerangka Peraturan AI untuk ASEAN

18 Januari 2024

Filipina Godok Kerangka Peraturan AI untuk ASEAN

Filipina berencana mengusulkan kerangka kerja regulasi AI di ASEAN.

Baca Selengkapnya

Blinken: Krisis Gaza Bisa Selesai dengan Berdirinya Negara Palestina

18 Januari 2024

Blinken: Krisis Gaza Bisa Selesai dengan Berdirinya Negara Palestina

Blinken mengatakan, krisis di Gaza bisa diselesaikan dengan berdirinya negara Palestina yang bekerja sama dengan Israel agar menjadi efektif".

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB: Pihak-Pihak dalam Perang Gaza Menginjak-injak Hukum Internasional

17 Januari 2024

Sekjen PBB: Pihak-Pihak dalam Perang Gaza Menginjak-injak Hukum Internasional

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza menginjak-injak hukum internasional.

Baca Selengkapnya

Norwegia dan Para Sekutu Rancang Konsep Pemerintahan Palestina Bersatu

16 Januari 2024

Norwegia dan Para Sekutu Rancang Konsep Pemerintahan Palestina Bersatu

Norwegia menjadi fasilitator dalam pembicaraan 1992-1993 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina yang menghasilkan Perjanjian Oslo 1993.

Baca Selengkapnya

Wartawan Barat Dilarang Meliput Forum Ekonomi Davos Rusia

4 Juni 2023

Wartawan Barat Dilarang Meliput Forum Ekonomi Davos Rusia

Rusia melarang wartawan Barat meliput acara forum ekonomi yang akan digelar di St. Petersburg.

Baca Selengkapnya

Yakin Indonesia pada 2045 Stop Impor Bahan Bakar Fosil, Ini Hitungan Luhut

18 Januari 2023

Yakin Indonesia pada 2045 Stop Impor Bahan Bakar Fosil, Ini Hitungan Luhut

Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pada tahun 2045, Indonesia tidak lagi mengimpor bahan bakar fosil.

Baca Selengkapnya

Kadin dan BKPM Gelar Indonesia Pavillion di WEF Davos, Salah Satunya untuk Gaet Investor Global ke IKN

18 Januari 2023

Kadin dan BKPM Gelar Indonesia Pavillion di WEF Davos, Salah Satunya untuk Gaet Investor Global ke IKN

Kadin dan BKPM menggaet investor global untuk menyuntikkan modal ke Tanah Air lewat Indonesia Pavilion yang merupakan rangkaian WEF 2023 di Davos.

Baca Selengkapnya