Pramugari Air Asia Seksi, Dokter Selandia Baru Surati Malaysia
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Maria Rita Hasugian
Senin, 22 Januari 2018 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pramugari maskapai penerbangan Air Asia berpakaian terlalu seksi, sehingga membuat dokter asal Selandia Baru menulis surat protes kepada senator Malaysia untuk menyatakan ketidakpuasannya dengan etika berpakaian pramugari itu.
Seperti yang dilansir Mirror pada 22 Januari 2018, sang dokter bernama June Robertson, berasal dari Selandia baru mengaku dirinya tersinggung dan kesal melihat seragam pramugari Air Asia yang diklaimnya terlalu pendek.
Baca: Kartini Flight ala Air Asia: Terbang dengan Pilot Perempuan
Robertson yang sering bepergian ke Malaysia menjelaskan beberapa kejadian dalam surat tersebut.
"Saya bisa melihat pramugari yang membungkuk di KLIA 2. Sangat buruk!" kata wanita ini.
Dalam insiden lain, pakaian bagian atas pramugari terbuka lebar sehingga terlihat jelas belahan dadanya saat membungkuk untuk menyiapkan makanan.
"Pada Penerbangan AirAsia dari Auckland ke Kuala Lumpur pada Oktober 2017, wanita yang melayani kami di kursi kelas bisnis premium membiarkan blusnya terbuka dan saya bisa melihat bagian atas payudaranya. Saya kesal dan memintanya untuk menutup pakai jaketnya," kata Robertson.
Bahkan menurutnya, suatu ketika ia pernah dengan jelas melihat celana dalam seorang pramugari itu saat membungkuk di supermarket di dalam Bandara Internasional Kuala Lumpur 2.
Baca: 5 Fakta Pernikahan Diam-diam Bos AirAsia
Robertson bersikeras dia menyukai Malaysia karena bangsanya berpakaian sopan. Robertson mengklaim bahwa jenis seragam ini memberi dunia kesan yang salah dari Malaysia.
"Merujuk pada pakaian beberapa pramugari seksi itu, bisa merusak citra Malaysia," kata Robertson.
Robertson mengatakan surat tersebut dikirim ke senator Hanafi Mamat yang baru-baru ini memberi komentar mengenai masalah "seragam seksi".
Baru bulan lalu, Mamat menyarankan agar pramugari di maskapai Malaysia harus berpakaian sopan dan menurut hukum Syariah. Dia telah menargetkan Air Asia dan Firefly dalam komentarnya, dan percaya bahwa kode berpakaian semacam ini dapat memberi kesan yang salah tentang Malaysia.