MA India Izinkan Film Heboh Percintaan Hindu Muslim Diputar

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Jumat, 19 Januari 2018 15:30 WIB

Anggota komunitas Rajput memprotes pembebasan film Bollywood berjudul Padmavat, di Mumbai, 12 Januari 2018. REUTERS/Danish Siddiqui

TEMPO.CO, Mumbai -- Mahkamah Agung India mengizinkan peluncuran sebuah film Bollywood kontroversial, yang terinspirasi dari sebuah puisi karya Malik Muhammad Jayasi. Film ini menceritakan hubungan percintaan dua tokoh Hindu dan Islam yaitu antara Ratu Padmavati dan Raja Mughal, Alaudin Khilji pada abad ke 14.

Film ini akan mulai diputar di bioskop pada 25 Januari 2018. Keputusan ini sekaligus menganulir pelarangan pemutaran film itu yang dilakukan oleh sejumlah negara bagian di India, yang menilai isi film itu tidak layak dikonsumsi publik.

Baca: Ini 5 Rudal Andalan India untuk Hadapi Cina


Film berjudul "Padmaavat" mendapat tudingan sebagai film yang menyajikan fakta sejarah secara keliru menurut versi para pengkritiknya. Sutradara film itu, Sanjay Leela Bhansali, menyutradarai film yang menceritakan hubungan Ratu Padmavati dari klan pejuang Rajput Hindu dengan Raja Mughal, Alaudin Khilji.

Advertising
Advertising

Baca: Versus Cina, India Upgrade Teknologi Senapan Serbu Pasukan

"Kami memutuskan bahwa operasi (penayangan film) ini tetap berjalan," kata hakim dalam putusan interimnya seperti dilansir Reuters, Kamis, 18 Januari 2018.

Selama ini, film India yang memiliki konten sejarah hubungan antara tokoh Hindu, yang merupakan agama mayoritas di India, dan pemimpin Muslim pada eranya kerap dianggap kontroversial oleh sebagian kalangan.


Sejauh ini, ada empat negara bagian yang melarang pemutaran film Padmaavat seperti Madhya Pradesh. Pemerintah setempat beralasan pemutaran film itu beresiko dari sisi pengamanan walaupun film ini telah lolos dari lembaga sensor The Central Board of Film Certification.


Sebuah sekolah di Madhya Pradesh dirusak sekelompok massa pada pekan ini karena para siswa berjoget mengikuti sebuah lagu, yang menjadi soundtrack dari film itu.

Meskipun MA India telah menghapus larangan dari negara bagian terhadap pemutaran film Padmaavat ini, kelompok pemrotes tetap membayangi pemutaran film ini. Misalnya kelompok kanan garis keras Hindu, Shri Rajput Karni Sena.


Pemimpin kelompok ini, Sukhdev Singh, mengatakan kepada jurnalis bahwa dia dan kelompoknya tetap menolak film itu dan mengancam akan menyerang hingga membakar bioskop yang menayangkan film ini.
"Film itu tidak boleh diputar," begitu dilansir media lokal seperti dikutip Reuters. "Masyarakat harus memasang pagar penghalang di pintu masuk bioskop."


Kelompok garis keras Hindu lainnya, termasuk partai berkuasa Bharatiya Janata, yang merupakan partai dari Perdana Menteri Narendra Modi, juga mengecam film itu.


Lembaga sensor India menyetujui pemutaran film itu setelah produser dan sutradara film itu bersedia mengubah judul film menjadi "Padmaavat" dari sebelumnya "Padmavati". Ini untuk mengesankan bahwa film ini bersumber dari sebuah puisi dan bukan dari sebuah peristiwa sejarah.

Berita terkait

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

5 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

10 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

14 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

14 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya