Kisah Wanita Palestina di Penjara Israel: Ingin Berkaca tapi...

Kamis, 18 Januari 2018 13:09 WIB

Israa Jaabis, yang dihukum 11 tahun, menderita luka bakar di sekujur tubuhnya dan tidak diperlakukan secara semestinya di dalam penjara Israel. [Wadi Hilweh Information Center]

TEMPO.CO, Jakarta -Wanita Palestina itu kerap menyembunyikan wajahnya baik ketika bertemu rekannya atau saat ingin melihat dirinya sendiri di depan kaca. "Saya ketakutan ketika melihat wajah saya di depan kaca," ucapnya kepada Al Jazeera.

Kalimat itu muncul dari mulut Israa Jaabis, seorang ibu Palestina berusia 33 tahun dari Yerusalem yang dijebloskan ke kerangkeng besi oleh Israel di penjara khusus perempuan Hasharon.

Baca: Lebih dari Seribu Tahanan Palestina di Israel Mogok Makan

Israa jaabis, perempuan Palestina, menjadi relawan badut anak-anak di rumah sakit di Yerusalem ([Palestine Post/Twitter]

Dia dituding oleh Israel melakukan aksi bunuh diri setelah mobil yang dikendarai meledak di dekat pos penjagaan. Namun dia menolak segala tudingan tersebut. "Sekujur tubuhnya terbakar akibat ledakan menyusul masalah teknis di mobilnya," tulis Al Jazeera mengutip pengakuan Jaabis.

Advertising
Advertising

Ledakan itu juga membuat beberapa tulangnya patah. Jaabis mengatakan melalui pengacaranya bahwa dia tidak mendapatkan perawatan memadai dalam penjara Israel (IPS).

Jaabis mengalami luka bakar stadium tiga dan pertama dengan kondisi 60 persen terbakar sehingga dia sangat tergantung kepada rekan-rekan sesama tahanan jika melakukan tugasnya. "Delapan jari tangannya diamputasi karena meleleh saat dia dipanggang api mobil," Al Jazeera melaporkan.Israa Jaabis. twitter.com

Selain itu, Jaabis tidak bisa mengangkat tangan hingga ke atas karena kulit ketiaknya menempel. Telinga kanannya hampir tidak ada dan selalu meradang. Hidungnya menganga sebelah, sehingga dia bernafas melalui mulut.

"Dia juga menderita gangguan saraf, shock, dan krisis psikologi yang parah."

Dua tahun lalu, sebelum insiden itu, Jaabis adalah seorang perawat rumah, relawan di lembaga amal dan sekolah serta menjadi badut untuk menghibur anak-anak sekolah di Rumah Sakit Ausgusta di daerah pendudukan Yerusalem Timur.

Cerita pilu Jaabis bermula pada insiden 10 Oktober 2015. Ketika itu, dia akan memindahkan furniture di mobil ke rumahnya di Jabal Al-Mukaber, kawasan di Yerusalem.Sejumlah mahasiswa Palestina mengikatkan rantai ditangannya saat berdemonstrasi diam dalam aksi solidaritas tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel 2014 di Kota Gaza (19/5). Ashraf Amra/Anadolu Agency/Getty Images

Saat perjalanan 500 meter menjelang pos penjagaan al-Zayyim di Yerusalem, dia sulit mengendalikan kendaraannya. Dia ditangkap tentara karena dituduh akan melakukan serangan bom bunuh diri.

Kejadian itu dua pekan setelah mulainya gerakan "Intifada Belati" atau "Pemberontakan Oktober" yakni serangan perorangan warga Palestina terhadap Israel mulai dari penusukan, menabrakkan mobil hingga penembakan.

"Semua itu dilakukan oleh kaum remaja Palestina dan dua puluhan faksi yang tidak berafiliasi terhadap partai politik," kata Al Jazeera.

Baca: Israel Bebaskan Lagi 26 Tahanan Palestina

Kelompok Hak Tahanan Palestina, Addameer, mengatakan, ada kesalahan di dalam mobil Jaabis menyebabkan gas silinder meledak. "Seorang serdadu Israel mendekatinya setelah mobilnya terbakar. Dia berteriak dan menodongkan senjata ke arah Jaabis kemudian meringkusnya," kata Addameer.

Perempuan Palestina ini menghabiskan waktu tiga bulan di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem sebelum dipindahkan ke rumah sakit tahanan Ramleh yang disebut oleh para tahanan sebagai "rumah jagal" Israel. Pada 2017, Jaabis dihukum 11 tahun penjara oleh pengadilan pusat di Yerusalem dengan dakwaan percobaan pembunuhan.

Berita terkait

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

7 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

10 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

11 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

13 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

13 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

14 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

16 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

17 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

18 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

18 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya