Berpakaian Kebanyakan, Pria Inggris Ditahan di Bandara Islandia

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 16 Januari 2018 22:31 WIB

Ryan dilarang menaiki pesawat karena terlalu banyak mengenakan pakaian. thesun.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Inggris ditangkap di Bandara Keflavik di Islandia karena mengenakan terlalu banyak pakaian.

Dia dikabarkan ingin menghindari kelebihan biaya bagasi dan karena itu mengenakan delapan pasang celana panjang dan sepuluh baju, termasuk kemeja dan kaos.

Baca: Korea Selatan Larang Bahasa Inggris di Prasekolah Hingga SD

Ryan Carney Williams, yang juga dikenal sebagai Ryan Hawaii, mengkalim ditolak melakukan boarding pass di loket British Airways atau BA untuk penerbangan pulang setelah dia mengenakan semua pakaiannya yang tidak sesuai dengan barang bawaannya.

Advertising
Advertising

Baca: Sebut Obama, Trump Batalkan Kunjungan ke Inggris, Kenapa?

"Saya tidak memiliki barang bawaan untuk meletakkan semua pakaian dan mereka tetap tidak mengizinkan saya. Profil rasial Atau.....," kicau Ryan di Twitter, seperti yang dilansir The Sun pada 16 Januari 2018. Media News juga melansir berita ini juga.

Setelah dihentikan staf keamanan saat mencoba naik pesawat BA, perselisihan itu meningkat menjadi deretan perdebatan termasuk yang berhasil direkamnya melalui aplikasi video ponsel dan diunggah di Twitter. Namun dia tetap gagal menumpangi pesawat itu dan kembali mencoba keesokan harinya.

Keesokan harinya saat mengubah maskapai, Ryan kemudian dicegah naik sebuah penerbangan EasyJet, setelah maskapai berbiaya murah itu mendengar drama yang terjadi pada hari sebelumnya.

Tak lama setelahnya, polisi kemudian dipanggil dan harus menggunakan semprotan merica, sebelum meringkusnya dan membawanya ke pos pengamanan bandara.

Ryan mengatakan dia meyakini perlakuan yang diterimanya ini disebabkan prasangka rasial karena berambut gimbal, mengenakan pakaian mencolok dan cat kuku.

Ryan bahkan mengaku terjebak di bandara Islandia tanpa uang dan tanpa koper. Ini terjadi karena tas miliknya telah terbang terlebih dahulu ke Inggris tanpa dirinya dengan pesawat BA, yang menolak membawanya.

Namun seorang juru bicara British Airways mengatakan pihaknya memberi pelanggan berbagai macam tarif untuk dipilih agar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Ryan akhirnya berhasil kembali ke Inggris melalui Norwegian Airlines dan mengatakan uangnya telah dikembalikan oleh BA dan EasyJet untuk penerbangan yang dilewatkannya.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya