Krisis Qatar dan Negara Teluk Dipicu Persoalan Wanita?

Reporter

Terjemahan

Jumat, 12 Januari 2018 20:36 WIB

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Krisis diplomatik Teluk yang melibatkan Qatar dan negara-negara tetangganya dilaporkan dipicu oleh persoalan wanita. Klaim ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdul Rahman al-Thani saat berbicara di televisi nasional Qatar.

Seperti dilansir Russia Today, Jumat 12 Januari 2018, al-Thani menyebut krisis berawal dari perselisihan mengenai seorang wanita yang memperbarui paspornya.

Ia mengatakan bahwa penolakan Qatar untuk mengekstradisi istri seorang tokoh oposisi Uni Emirat Arab menyebabkan negara itu melakukan sikap agresif dan melancarkan serangan di media.

Baca juga:

Arab Saudi cs Putuskan Hubungan Diplomatik, Qatar Murka

Advertising
Advertising

Wanita dan suaminya pindah ke Qatar setelah meninggalkan Uni Emirat Arab pada 2013. Sang suami kemudian pindah ke Inggris, tetapi wanita tersebut tinggal di Qatar karena enggan berpisah dengan keluarganya.

Ketika wanita itu mencoba memperbarui paspornya, kedutaan Uni Emirat Arab menolak dan menuntut pemerintah Qatar mengekstradisinya.

Menteri Al Thani mengatakan Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed, mengirim utusan ke Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk menuntut ekstradisi wanita tersebut. Sang Emir menolak permintaan tersebut.

"Pangeran Tamim menolak untuk mengekstradisi wanita tersebut karena perempuan itu tidak melakukan tindak pidana, dan ini akan bertentangan dengan hukum internasional serta Konstitusi Qatar," kata al-Thani.

Lebih dari enam bulan yang lalu tetangga Qatar, termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain dan Mesir, memutus hubungan diplomatik dan memblokade tanah, laut dan udara.

Dua bulan sebelum krisis diplomatik meledak, Uni Emirat Arab meningkatkan serangan media terhadap tetangganya dan ketika Qatar mencari penjelasan atas serangan tersebut, klaim tersebut mengatakan bahwa jika wanita tersebut diserahkan, mereka akan berhenti. Namun Doha kembali menolak menyerahkan wanita tersebut.

Al Thani menjelaskan bahwa Uni Emirat Arab kemudian memberi penjelasan kepada Arab Saudi mengenai perselisihan tersebut.

Dalam pertemuan dengan Emir Qatar, Pangeran Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Nayef--yang sudah digulikan--mengatakan kepada pemimpin Qatar bahwa tidak akan ada perselisihan jika wanita tersebut diserahkan ke Uni Emirat Arab.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

6 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

6 hari lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

8 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

8 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

9 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

10 hari lalu

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Qatar vs Jepang akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hammad pada Kamis, 25 April 2024.

Baca Selengkapnya