Cari Imigran Ilegal, Petugas AS Serbu 100 Toko 7-Eleven

Reporter

Terjemahan

Jumat, 12 Januari 2018 10:44 WIB

Agen Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS memberikan pemberitahuan audit pekerjaan 7-Eleven di Los Angeles. AP

TEMPO.CO, Jakarta -Para petugas imigrasi AS (ICE), Rabu waktu setempat menggerebek hampir 100 toko 7-Eleven di seantero negeri serta menangkap 21 orang yang dicurigai sebagai penduduk ilegal.

Seperti dilansir The Independent, Kamis 11 Januari 2018, keimigrasian juga memberikan tenggat waktu singkat bagi para pemilik toko waralaba tersebut untuk membuktikan bahwa para pegawai imigran mereka memiliki izin kerja.

Juru bicara ICE, Danielle Bennett mengatakan penggerebekan ini merupakan operasi terbesar Badan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat sejak Presiden Donald Trump asal Partai Republik mulai menjalankan jabatannya setahun lalu.

Baca juga:

Donald Trump Larang Imigran Timur Tengah Masuk AS

Advertising
Advertising

"Tindakan ini merupakan pesan kepada pelaku bisnis AS yang merekrut dan mempekerjakan tenaga kerja ilegal. ICE akan menegakkan hukum, dan jika ada yang melanggar aturan, mereka akan dimintai pertanggungjawaban," kata Wakil Direktur ICE Thomas Homan dalam pernyataan resmi.

Pemberitahuan soal pemeriksaan disampaikan pada Rabu kepada 98 toko 7-Eleven di 17 negara bagian dan District of Columbia mulai pukul 06.00 waktu setempat.

Para pemilik dan pengelola diberi waktu selama tiga hari kerja untuk memperlihatkan dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa para karyawan mereka merupakan penduduk legal di AS. Jika tidak, mereka terancam menghadapi hukuman sipil dan kriminal, kata ICE.

Negara-negara bagian, tempat para pemilik dan manager toko 7-Eleven mendapat pemberitahuan pemeriksaan, adalah California, Colorado, Delaware, Florida, Illinois, Indiana, Maryland, Michigan, Missouri, Nevada, New Jersey, New York, North Carolina, Oregon, Pennsylvania, Texas dan Washington.

7-Eleven, yang berpusat di Irving, Texas, memiliki 60.000 toko di 18 negara, termasuk 8.500 di Amerika Serikat, menurut laman perusahaan jaringan waralaba tersebut.

Sebelumnya, Trump mendesak para anggota parlemen untuk segera membuat kesepakatan yang disokong dua partai terkait program "Dreamers" sebelum melangkah ke rancangan undang-undang imigrasi dalam pertemuan di Gedung Putih pada Selasa.

"Dreamers" merupakan istilah yang mengacu pada imigran yang datang secara ilegal di Amerika Serikat ketika mereka masih anak-anak.

Tindakan keras terhadap para imigran ilegal, termasuk dengan membangun dinding pemisah di perbatasan dengan Meksiko, merupakan janji Trump saat kampanye pemilihan presiden AS pada 2016.

AS

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

8 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

7 Maret 2024

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Seiring Pelemahan Indeks Dolar, Analis Perkirakan Ekonomi AS Melambat pada 2024

27 Desember 2023

Rupiah Menguat Seiring Pelemahan Indeks Dolar, Analis Perkirakan Ekonomi AS Melambat pada 2024

Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa indeks dolar ditutup melemah pada perdagangan sore ini.

Baca Selengkapnya

Ledakan Mobil di Jembatan Perbatasan AS-Kanada Tewaskan 2 Orang, Terkait Teroris?

23 November 2023

Ledakan Mobil di Jembatan Perbatasan AS-Kanada Tewaskan 2 Orang, Terkait Teroris?

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan ledakan mobil di perbatasan AS -Kanada bukan aksi teroris, meski belum diketahui penyebabnya

Baca Selengkapnya

Jokowi Dinilai Condong ke AS dengan Dorong Gibran sebagai Cawapres Prabowo

3 November 2023

Jokowi Dinilai Condong ke AS dengan Dorong Gibran sebagai Cawapres Prabowo

Peneliti politik Virdika Rizky Utama membaca duet Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dalam konteks persaingan geopolitik global. Jokowi merapat ke AS.

Baca Selengkapnya

Emas Berjangka Terkerek, Dipicu Pelemahan Dolar Jelang Rilis Data Inflasi AS

12 September 2023

Emas Berjangka Terkerek, Dipicu Pelemahan Dolar Jelang Rilis Data Inflasi AS

Emas berjangka lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencatat keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

12 September 2023

Pengamat Sebut Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Pengamat sebut rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Baca Selengkapnya

Cina-AS Sepakat Damai, Begini Tegangnya Hubungan Mereka Selama Puluhan Tahun

20 Juni 2023

Cina-AS Sepakat Damai, Begini Tegangnya Hubungan Mereka Selama Puluhan Tahun

Lantas, bagaimana ketegangan antara Cina dan AS yang sudah berlangsung selama puluhan tahun?

Baca Selengkapnya