Pertama Kali, Militer Myanmar Akui Bunuh 10 Etnis Rohingya

Kamis, 11 Januari 2018 14:40 WIB

Sejumlah warga di Rakhine menggali kuburan massal yang ditemukan di sebuah desa di utara provinsi Sittwe. Foto: Office of The Tatmadaw Commander in Chief

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Myanmar untuk pertama kali mengakui tentaranya melakukan pembunuhan massal terhadap 10 orang etnis Rohingya di Desa Inn Din, negara bagian Rakhine, pada 2 September tahun lalu.

Sejumlah tentara Myanmar membunuh 10 orang etnis Rohingya saat operasi menindak keras pemberontak Rohingya akibat seorang pria Rakhine tewas dibunuh saat itu. Namun militer Myanmar menyebut 10 korban yang tewas dibunuh tentaranya itu sebagai teroris Bengali, bukan Rohingya.

Baca: Kuburan Massal Ditemukan di Rakhine, Myanmar Larang Penyelidik Rohingya PBB Masuk

"Beberapa penduduk Desa Inn Din dan anggota keamanan mengaku mereka membunuh 10 teroris Bengali," ujar pernyataan militer Myanmar di akun Facebook-nya, seperti dikutip dari Channel News Asia, 11 Januari 2018.

Pernyataan militer Myanmar ini juga dianggap sebagai pernyataan yang pertama untuk membenarkan adanya kuburan massal Rohingya di Rakhine.

Baca: Di Bangladesh, Pengungsi Rohingya Myanmar Sulit Cari Kuburan

Dari pernyataan ini menunjukkan 10 orang etnis Rohingya itu lebih dulu ditangkap sebelum dibunuh. "Keputusan itu dibuat untuk membunuh mereka di pemakaman," ujar pernyataan itu.

Gelombang pengungsi Rohingya meninggalkan rumahnya menyeberang ke Bangladesh terjadi sejak militer Myanmar melakukan operasi penangkapan Rohingya, yang dituduh milisi atau teroris, pada akhir Agustus lalu.

Sebelumnya, para pemberontak Rohingya atau Arsa menyerang sejumlah pos polisi dan militer di Rakhine dan dibalas dengan operasi militer.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

23 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

15 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya