Putra Mahkota Saudi Andalkan Brigade Elit Al Ajrab, untuk Apa?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 8 Januari 2018 20:11 WIB

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun baru berusia 32 tahun, memiliki peran dominan untuk urusan militer Saudi, kebijakan luar negeri, serta kebijakan ekonomi dan sosial. AFP/SAUDI ROYAL PALACE/BANDOUR AL-JALOUD

TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan dukungan pasukan elit Brigade Al Ajrab Sword atau Brigade Pedang Al Ajrab.

Menurut media Saudi, seperti dilansir media Al Jazeera, Brigade ini terlibat dalam penangkapan 11 pangeran Saudi pada pekan lalu saat mereka memprotes kebijakan Kerajaan terkait pengetatan pengeluaran uang negara. Para pangeran ini ditangkap setelah berunjuk rasa di Riyadh karena menolak membayar biaya listrik dan air minum, yang mereka nikmati di istana milik negara.

Baca: HRW Kecam Penahanan Semena-mena Ulama--Aktivis oleh Arab Saudi

"Brigade Pedang Al Ajrab ini dibentuk setelah Raja Salman menjadi raja Arab Saudi pada Januari 2015," begitu dilansir media Al Jazeera, Senin, 8 Januari 2018.

Baca: Swiss: Militer Arab Saudi dan Israel Jalin Hubungan Rahasia

Advertising
Advertising

Nama Brigade ini berasal dari nama pedang Imam Turki Bin Abdullah Al Saudi, yang merupakan salah satu tokoh negara itu. Imam Turki diyakini menamai pedang itu dengan julukan tadi karena mendapati mata pedangnya berkarat karena bercak darah.

Seperti dilansir Al Jazeera, pedang yang tampak pada bendera Arab Saudi dibawah frasa tauhid yang berbunyi 'tidak ada Tuhan selain Allah' merujuk pada senjata pedang Imam Turki itu. Pedang keramat ini sempat tersimpan di Bahrain selama 150 tahun sebelumm Raja Hamad Bin Isa Al Khalifa menghadiahkannya kepada Raja Saudi, Abdullah Bin Abdulaziz, pada 2010.

Abdullah telah mangkat dan digantikan adiknya, Raja Salman Bin Abdulaziz pada 2015.

Infografis: Silsilah Keluarga Kerajaan Arab Saudi sampai Pangeran Mohammed bin Salman

Brigade ini memiliki 5000 anggota, yang berasal dari pasukan angkatan udara, laut dan Garda Kerajaan. Mereka mendapat pelatihan dengan pengawasan langsung oleh Mohammed Bin Salman. Sejumlah latihan kelas atas yang mereka jalani seperti terjung payung, pengendalian kerusuhan, menembak jitu, dan peledakan. Brigade ini menjadi bagian inti dari Garda Kerajaan sebagai pasukan khusus.


Menurut para aktivis, Brigade Pedang Al Ajrab ini mendapat penugasan terkait kasus sensitif menyangkut para bangsawan. Brigade ini bertugas menyediakan pengamanan dan pengawalan terhadap raja, putra mahkota, dan VIP baik saat di dalam dan di luar negeri. Mereka bekerja sama dengan lembaga keamanan lainnya.


Salah satu tugas yang diemban Brigade ini adalah meringkus sebelas pangeran Saudi, yang berunjuk rasa karena enggan membayar tagihan listrik dan air minum. Namun, sebagian aktivis pengguna sosial media mengatakan unjuk rasa itu merupakan protes yang mentargetkan para bangsawan dan menghilangnya bekas Putra Mahkota, Pangeran Mohammed Bin Nayef, yang dikabarkan sempat ditahan karena diduga terlibat praktek korupsi.


Pemerintah Saudi menggelar gerakan anti-korupsi massal pada 4 Nopember 2017 dengan menangkap sekitar 200 pejabat aktif, bekas pejabat, para pangeran dan pengusaha kakap. Sebagian dari mereka ditahan di Hotel Ritz Carlton dan diminta agar mengembalikan minimal sepertiga hartanya kepada negara. Pemerintah Saudi mengatakan uang negara yang dikorupsi lebih dari US$100 miliar atau Rp1300 triliun.

Berita terkait

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman

Baca Selengkapnya

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark

Baca Selengkapnya

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.

Baca Selengkapnya