Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HRW Kecam Penahanan Semena-mena Ulama--Aktivis oleh Arab Saudi

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Salman al-Awda. Wikipedia.org
Salman al-Awda. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia, Human Rights Watch, mengkritik penahanan sewenang-wenang ulama Arab Saudi, Salman al-Awda, dan adiknya, Khaled, oleh Kerajaan Arab Saudi.

Al Awda dan belasan ulama lainnya ditangkap pada pertengahan September 2017. Saat itu, pemerintah Saudi mengatakan penangkapan dilakukan terhadap orang-orang yang mengganggu keamanan dan kepentingan Kerajaan untuk kepentingan pihak asing.

Baca: Jaksa Agung Saudi Tahan 11 Pangeran di Penjara Keamanan ...

 

Al-Awda ditahan pada 7 September dan keluarganya dikenakan larangan berpergian.

Baca: Kampus Saudi Buka Kelas Mengemudi Perempuan, Cari Instruktur

 
“Upaya Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman untuk mereformasi perekonomian dan masyarakat Saudi bisa gagal jika sistem hukum yang ada mengabaikan penegakan hukum  dengan melakukan penahanan dan penjatuhan sanksi hukum semena-mena,” kata Sarah Leah Whitson, direktur Human Rights Watch Timur Tengah.

Sarah mengatakan tidak ada landasan hukum untuk menghukum anggota keluarga dari tahanan tanpa menunjukkan sedikitpun kesalahan yang dituduhkan kepada mereka.

Seorang anggota keluarga Al-Awda mengatakan dua orang petugas keamanan datang pada pukul enam sore pada 7 September 2017. Mereka menggeledah rumah dan menahan Al-Awda.

Hingga kini, menurut situs Human Rights Watch, pemerintah Saudi belum mengenakan tuduhan apapun terhadap Al-Awda, yang ditahan di sel tahanan sendiri.

Anggota keluarga ini menduga, Al-Awda ditahan karena enggan mengunggah cuitan dukungan kepada upaya koalisi Saudi untuk mengisolasi Qatar. Kedua negara memang sedang berseteru terkait perbedaan politik di kawasan Timur Tengah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, Al-Awda mengunggah cuitan lewat akun @Salman_alodah pada 9 September yang berbunyi,”Semoga Tuhan mengharmoniskan hati mereka untuk kebaikan rakyat mereka.”Ini merupakan seruan jelas agar negara-negara Teluk melakukan rekonsiliasi.

Menurut anggota keluarga Al-Awda, otoritas Saudi baru mengizinkan hubungan telepon selama 13 menit pada Oktober 2017.

Khaled, adik Al-Awda, ikut ditahan beberapa waktu kemudian karena membuat cuitan mendukung sikap kakaknya. Otoritas Saudi juga mengenakan larangan perjalanan untuk 17 anggota keluarga dekat Al-Awda tanpa menjelaskan alasannya.

Menurut data Human Rights Watch, pemerintah Arab Saudi kerap melakukan pelarangan perjalanan dan penahanan sewenang-wenang terhadap warga negaranya selama bertahun-tahun ini.

Padahal aturan hukum yang berlaku di Saudi mengatur bahwa otoritas bisa mengenakan larangan perjalan dengan alasan jelas terkait dengan keamanan dan rentang waktu yang jelas. Ini harus diberitahukan dalam waktu satu pekan setelah pelarangan perjalanan diumumkan.

Menurut situs HRW, Al-Awda merupakan satu dari sekitar 60 orang yang ditahan sejak September 2017. Mereka adalah tokoh agama, aktivis, dan penulis. Pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan alasan penahanan untuk masing-masing orang.

Mereka yang ditahan seperti ahli ekonomi Saudi, Essam al-Zamil, akademisi Mustafa al-Hasan, dan penulis Abdullah Al-Malki. Lalu ada tokoh agama seperti Awad al-Qarni, Ibrahim al Nasser, dan Ibrahim al-Fares. Dan aktivis HAM seperti Abdulaziz al-Shubaily dan Issa al-Hamid.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Bangunan terlihat di Riyadh, Arab Saudi, 10 Mei 2017. Gambar diambil 10 Mei 2017. REUTERS/Faisal Al Nasser/File Foto
Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.


Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berjalan saat pertemuan di Riyadh, Arab Saudi 6 Desember 2023. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/
Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyapa Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka


Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Oryx di Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid, Arab Saudi. (SPA/Arabnews.com)
Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.


Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Jeddah, Arab Saudi 18 Agustus 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman


Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Nawda Al-Qahtani (Arabnews.com)
Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.


Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Sebuah tank tentara pemerintah Yaman dikerahkan saat bertempur di garis depan melawan Houthi di Marib, Yaman dalam foto tak bertanggal pada 14 Januari 2022. Pertempuran Marib, di mana Houthi yang bersekutu dengan Iran telah maju di sebagian besar distrik yang menghalangi kota utama dan situs hidrokarbon. Yemeni Armed Forces/Handout via REUTERS
Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri


Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Massa aksi membawa poster saat aksi ulama, advokat, dan tokoh masyarakat, menyikapi pembakaran Al Quran di Swedia dan Belanda, dalam aksi bela Al Quran di Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 2023. Mereka menuntut pemerintah untuk menyikapi peristiwa ini dengan tegas, menuntut pemutusan hubungan diplomatik, dan memboikot kerja sama dengan Belanda dan Swedia. TEMPO/Prima Mulia
Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark


Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saad Ibrahim Almadi Twitter@Almadhi29
Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.