Serang Iran, Dubes AS untuk PBB Justru Dikuliahi Dubes DK

Reporter

Terjemahan

Minggu, 7 Januari 2018 14:20 WIB

Nikki Haley. huffpost.com

TEMPO.CO, Jakarta -Maksud hati ingin mempermalukan pemerintahan Iran menyusul unjuk rasa besar-besaran, Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley justru dikuliahi oleh dubes-dubes Dewan Keamanan lain.

Seperti dilansir The Straits Times, Sabtu 6 Januari 2018, Haley dalam sidang Dewan Keamanan pada Jumat waktu setempat berusaha menarik dukungan internasional untuk mengutuk pemerintah Iran setelah unjuk rasa massif yang terjadi sepekan terakhir telah menewaskan 22 orang dan menyebabkan ribuan orang ditangkap.

Dalam sambutannya, Haley mengatakan AS akan tetap teguh di belakang demonstran Iran. "Jangan diragukan lagi. Amerika Serikat berdiri tanpa hambatan dengan orang-orang di Iran yang mencari kebebasan untuk diri mereka sendiri," kata Haley.

Baca juga:

Trump Dukung Unjuk Rasa Iran, Rouhani Bilang Ini

Advertising
Advertising

Namun, upaya Haley memperoleh perlawanan dari duta-duta besar negara anggota Dewan Keamanan lain karena khawatir ini hanyalah cara Amerika Serikat untuk mempengaruhi dukungan terhadap perjanjian nuklir Iran.

Kritikan tidak hanya datang dari musuh tradisional AS di Dewan Keamanan—Rusia dan Cina—tetapi juga dari negara sekutu seperti Prancis dan Swedia.

Duta Besar Prancis untuk PBB Francois Delattre sebelum sidang mengingatkan semua pihak dari luar Iran agar tidak menggunakan demonstran sebagai alat.

"Kita harus waspada terhadap upaya untuk mengeksploitasi krisis ini untuk tujuan pribadi, yang akan memiliki hasil yang bertentangan secara diametral dengan apa yang diinginkan," kata Delattre.

Duta Besar Bolivia untuk PBB Sacha Sergio Llorenty juga menegaskan bahwa situasi di Iran tidak masuk dalam agenda sidang DK PBB.

Baca juga:

Diduga Provokasi Demo Iran, Ahmadinejad Ditangkap

Sementara Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya lebih terang-terangan menyindir Haley. Dia menanyakan mengapa Dewan Keamanan PBB tidak membahas protes Black Lives Matter di Ferguson, Missouri, Amerika Serikat yang juga menghadapi aksi kekerasan polisi.

"Alasan sebenarnya untuk mengadakan pertemuan hari ini bukanlah upaya untuk melindungi hak asasi manusia atau mempromosikan kepentingan orang-orang Iran, tetapi upaya terselubung untuk melemahkan kesepakatan nukli Iran," Nebenzia menegaskan.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menghubungan aksi protes tersebut dengan kesepakatan nuklir Iran. Trump beralasan bahwa keuntungan finansial yang diterima oleh pemerintah Iran sebagai bagian dari kesepakatan tersebut telah memicu korupsi yang diprotes warga Iran.

Berita terkait

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

1 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

4 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

4 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

6 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

6 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

7 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya