Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad berbicara dalam konferensi pers di Tehran, Iran, 5 April 2017. AP Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, ditangkap aparat karena diduga memprovokasi demonstrasi antipemerintah, yang kini dipimpin Presiden Hassan Rouhani. Hal ini diungkapkan laman al-Quds al-Arabi, seperti dikutip IB Times, Ahad 7 Januari 2018.
Ahmadinejad dilaporkan berada dalam tahanan rumah. Namun laporan tersebut belum dikonfirmasi aparat Iran.
Sementara itu, Times of Israel melaporkan bahwa penangkapan pria berusia 61 tahun itu dipicu pidato Ahmadinejad dalam unjuk rasa di Kota Bushehr. Dalam pidato tersebut, mantan Wali Kota Teheran ini menuding rezim Rouhani tidak paham kebutuhan masyarakat Iran.
“Para pemimpin saat ini tidak paham atas masalah dan kekhawatiran rakyat. Bahkan mereka tidak tahu realitas di masyarakat,” kata Ahmadinejad saat itu. “Apa yang diderita Iran saat ini adalah kesalahan manajemen dan bukan kekurangan sumber daya ekonomi.”
Aksi demonstrasi yang diwarnai kerusuhan sejak pekan lalu di Iran mulai padam saat rezim Teheran mengerahkan Garda Revolusi guna mengakhiri demonstrasi antipemerintah. Sedikitnya 21 orang tewas dan ribuan lainnya ditangkap.
Pekan lalu, jaksa agung Iran menyalahkan Amerika Serikat, Israel, dan Arab Saudi atas apa yang pemerintah anggap sebagai hasutan dari luar terhadap gerakan antipemerintah. New York Times melaporkan bahwa Ahmadinejad termasuk di antara mereka yang dipandang pemerintah sebagai tokoh oposisi melawan kepemimpinan Rouhani.
"Orang-orang marah kepada pemerintah ini karena monopoli atas kekayaan publik," ujar Ahmadinejad.
Mahmoud Ahmadinejad, insinyur yang menjadi politikus, dilaporkan memiliki kekayaan bersih senilai US$ 5 juta. Dia adalah presiden keenam Iran, yang menjabat pada 2005-2013.
Ahmadinejad terkenal karena nekat mengembangkan program nuklir meski menuai tentangan dari dunia internasional. Iran pun mengalami sanksi internasional hingga akhirnya di bawah kepemimpinan Rouhani, sanksi tersebut mulai dilonggarkan berkat perundingan dengan enam negara besar dunia.
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
2 hari lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.