AS Diduga Menahan Pembayaran Uang Bantuan Palestina, Mengapa?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Sabtu, 6 Januari 2018 14:58 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Bethlehem, 23 Mei 2017. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump dikabarkan telah membekukan dana untuk lembaga PBB, United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), yang menangani bantuan bagi pengungsi Palestina.

Media Reuters, yang mengutip situs berita Axios, melaporkan pada Jumat lalu, bahwa Kementerian Luar Negeri Amerika belum mengirimkan sepertiga dari total dana sekitar US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun hingga 1 Januari 2018. Namun pejabat Kemenlu AS mengatakan keputusan soal pembekuan pembayaran itu belum dibuat.

Baca: Begini Langkah Israel Kuasai Yerusalem dan Usir Palestina

Media Axios, yang menyebut tiga sumber dari kalangan diplomat Barat, mengatakan pembayaran sepertiga dana itu seharusnya telah dilakukan paling lambat 1 Januari.

Baca: Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

“Berita itu misleading. Hanya karena mereka mengharapkan uang itu dibayarkan pada tanggal 1 dan mereka belum menerimanya pada tanggal itu tidak berarti pembayaran ditunda atau dibatalkan. Pembahasan soal ini masih berlanjut dan kita masih punya waktu hingga pertengahan Januari untuk membuat keputusan final,” kata seorang pejabat Kemenlu Amerika, yang enggan disebutkan identitasnya.

Ditanya soal ini, juru bicara UNRWA, Chris Gunness, mengatakan lembaga itu belum mendapat informasi apa pun soal pembayaran dana dari AS.

Seperti diberitakan, Trump mengatakan pada Selasa lalu bahwa dia akan menahan uang bantuan bagi Palestina. Dia menuding Palestina tidak lagi bersedia melakukan pembicaraan perdamaian dengan Israel.

Kami membayar RATUSAN JUTA DOLAR setiap tahun dan tidak mendapat apresiasi dan respek. Mereka bahkan tidak ingin bernegosiasi lagi soal perjanjian damai dengan Israel yang telah lama tertunda… Karena Palestina tidak lagi ingin berbicara perdamaian, mengapa kami harus membuat pembayaran yang sangat besar ini kepada mereka,” kata Trump lewat akun Twitter pribadi @Realdonaldtrump.

Saat ini, AS merupakan negara donor terbesar untuk UNRWA dengan bantuan sekitar US$ 370 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

Proses perundingan damai Israel dan Palestina telah berhenti sejak 2014. Saat ini, proses perdamaian menjadi semakin sulit setelah Trump mengumumkan status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017.

Sidang umum istimewa PBB pada 21 Desember 2017 telah mengeluarkan resolusi yang menegaskan bahwa status Kota Yerusalem harus ditentukan lewat proses dialog antara Israel dan Palestina. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi ini, dengan 9 negara menolak termasuk Amerika, dan 35 negara memilih abstain serta 21 negara lainnya absen dari sidang.

REUTERS

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

9 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

12 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya