AS Larang Staf Gedung Putih Bawa Ponsel, Ada Apa?

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Jumat, 5 Januari 2018 11:53 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dalam sebuah rapat kabinet di Gedung Putih di Washington, AS, 1 November 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih mengumumkan staf dan pengunjung tidak diizinkan untuk menggunakan ponsel pribadi di West Wing, jantung utama pusat pemerintahan Amerika Serikat.

Sekretaris Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan larangan ini mulai berlaku pada 5 Januari 2018. The West Wing menampung Kantor Oval Presiden dan kantor pembantunya.

Baca: Tillerson dan Gedung Putih Kembali Beda Pendapat Soal Korea Utara

Sanders mengutip alasan alasan keamanan sebagai pertimbangan ini dibuat. Namun kebijakan ini dilucurkan pada saat terjadi kehebohan terkait peluncuran buku soal berbagai hal sensitif mengenai Presiden Donald Trump dan keluarganya oleh bekas Kepala Strategi Gedung Putih, Steve Bannon.

Advertising
Advertising

Baca: Seperti Ini Persiapan Natal Gedung Putih

"Keamanan dan integritas sistem teknologi di Gedung Putih merupakan prioritas bagi administrasi Trump. Staf dapat menjalankan urusan dengan perangkat yang dikeluarkan oleh pemerintah Federal dan terus bekerja keras atas nama warga AS," kata Sanders.

Kepala Staf Gedung Putih, John Kelly, yang menerapkan pelarangan itu mengatakan larangan membawa ponsel pribadi itu diberlakukan terkait isu keamanan.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan terlalu banyak perangkat komunikasi nirkabel, yang ada di Gedung Putih, khususnya di West Wing. Ini menyebabkan telepon pribadi tidak lagi aman bagi pemerintah federal.

Sejak menjabat, Trump berulang kali mengecam kebocoran informasi sensitif mengenai kegiatannya sebagai Presiden dan rapat kabinet ke media.

Namun, pengungkapan terbaru dalam buku baru berjudul 'Fire and Fury: Inside the Trump White House' oleh wartawan Michael Wolff, menyebabkan Trump mengatakan Bannon telah 'kehilangan akal. Buku itu misalnya menceritakan Trump merasa tidak yakin bakal menang pada Pilpreas AS 2016. Melania Trump dikabarkan menangis sedih saat mengetahui Trump diumumkan memenangkan Pilpres.

Buku itu juga bercerita pertemuan DonaldTrump Jr dan JaredKushner, yang merupakan anak dan menantu Trump, dengan orang Rusia di TrumpTower sebagai bentuk pengkhianatan. Konglomerat RupertMurdoch, yang merupakan pemilik jaringan berita FoxNews dan dihormatiTrump, dikabarkan menyebut Trump sebagai orang bodoh sesuai keduanya berbicara lewat telpon.

Trump mengecam keras isi buku itu dan menyebutnya tidak akurat. Dia juga mengecam Bannon karena menulis buku itu. Pengacara Trump telah meminta agar buku itu dilarang untuk diedarkan.

Terkait pelarangan ponsel tadi, staf Gedung Putih juga tidak diizinkan menggunakan telepon di kantor untuk keperluan pribadi.

Staf Gedung Putih dikabarkan merasa khawatir larangan itu akan menimbulkan masalah karena mereka bahkan tidak bisa mengirim pesan ke anggota keluarga, terutama saat sibuk.

NEW YORK POST | THE HILL | NEWSWEEK

Berita terkait

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

13 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

13 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

7 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

14 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

20 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

24 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

32 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

32 hari lalu

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyangkal bukti kejahatan Israel dan pelanggaran Hukum Humaniter Internasional.

Baca Selengkapnya