Evin, Menilik Penjara Paling Menyeramkan di Iran

Reporter

Terjemahan

Kamis, 4 Januari 2018 15:47 WIB

Tahanan wanita Iran duduk di dalam sel mereka di penjara Evin Teheran 13 Juni 2006. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Mendengar nama Evin akan membuat warga Iran bergidik takut. Sejak dibangun pada 1972 di bawah rezim Shah Iran Mohammad Reza Pahlavi, penjara ini menjadi tempat penahanan dan penyiksaan bagi para lawan-lawan politiknya.

Seperti dilansir Al Arabiya 3 Januari 2018, penjara yang berlokasi di kaki pegunungan Alborz di sebelah utara ibu kota Teheran, pernah digunakan untuk menahan, menyiksa dan mengeksekusi ribuan tahanan politik lawan Pahlavi, termasuk pendukung Organisasi Rakyat Mujadihidin Iran.

Sejak saat itulah, reputasinya sebagai neraka di dunia dimulai, hingga sekarang. Jika di era Pahlavi penjara itu dikelola oleh lembaga intelijen dan keamanan, SAVAK, kini penjara itu dikelola oleh Secret Service Republik Islam Iran atau VAVAK.

Baca juga:

Roohollah Zam, Jurnalis Penyulut Demonstrasi Besar Iran

Advertising
Advertising

Mulai era Shah hingga rezim para Mullah, penjara ini juga dikenal sebagai Universitas Evin karena menahan guru, dosen, penulis, jurnalis, mahasiswa, pengacara hingga akademis yang terang-terangan mengkritik pemerintah. Tanpa didampingi pembela, para terdakwa akan divonis bersalah dan mendekam lama di penjara Evin.

Salah satu pengalaman mengerikan saat berada di balik jeruji Evin adalah Marina Nemat. Kepada Sky News, Desember 2017, perempuan ini mengisahkan penahanannya yang dimulai pada 15 Januari 1982. Ia masih berusia 16 tahun saat itu. Nemat ditangkap karena setiap hari mengikuti unjuk rasa anti-pemerintahan Islam yang didirikan Ayatullah Khomenei sejak Revolusi 1979.

Pada hari ia ditangkap, Nemat mengalami penyiksaan yang paling sering dilakukan sipir penjara di timur Tengah. Telapak kakinya dipukuli dengan kabel hingga seluruh kakinya membengkak seperti balon merah.

“Mereka melakukan itu karena seluruh syaraf manusia berujung di telapak kaki. Dengan setiap hantaman kabel, syaraf saya seperti meledak,” kata Nemat.

Tak hanya penyiksaan fisik, Nemat juga dipaksa berpindah keyakinan. Lima bulan setelah ditangkap, seorang sipir memaksanya pindah dari Kristen ke Islam dengan ancaman keluarga dan kekasihnya akan dibunuh jika Nemat menolak.

“Dalam satu hari, saya kehilangan kebebasan, keluarga, agama, nama dan martabat,” Nemat mengenang. Ia bertahan tetap waras selama dua tahun di penjara Evin sebelum akhirnya berhasil melarikan diri ke Kanada. “Karena saya yakin selalu ada orang di luar penjara yang menanti saya.”

Baca juga:

5 Fakta Penting Pemicu Demonstrasi Besar di Iran

Lantas, apakah kondisi Evin menjadi lebih baik? Nampaknya tidak.

Mohammad Hossein Rafiee, seorang pensiunan profesor Universitas Tehran ditangkap di jalan pada 16 Juni 2015 dan dibawa ke Penjara Evin.

Kesalahannya adalah menerbitkan artikel yang mendukung negosiasi nuklir di bawah pemerintahan Presiden Hassan Rouhani. Rafiee dituduh menyebarkan propaganda melawan rezim dan pada 25 Mei 2015 divonis enam tahun penjara.

Kepada putrinya, Anna Maryam Rafiee, pria berusia 70 tahun ini menuturkan bagaimana beratnya hidup di dalam penjara Evin selama musim panas. Tanpa pendingin udara, suhu di dalam gedung penjara Evin dapat mencapai 45 derajad Celcius. Tak hanya itu. Jatah makanan diberikan sangat minim sebagai hukuman.

“Seringkali para tahanan mengais-ais bekas makanan yang terjatuh di lantai karena masih lapar,” ujar Rafiee melalui telepon kepada sang putri, seperti dilansir The Guardian. Sementara buah kata Rafiee, adalah makanan mewah. Buah hanya tersedia setiap 10 hari di toko penjara dengan kualitas rendah dan harga sangat mahal.

Alhasil, kondisi fisik Rafiee menurun drastis dengan warna kulit menguning karena kurang gizi.

Stigma buruk tentang penjara Evin rupanya membuat rezim penguasa Iran gerah. Pada awal Juli 2017, Iran mengundang sekitar 40 delegasi pemerintah asing untuk melakukan kunjungan langka ke Evin.

Tentu saja hanya lokasi-lokasi tertentu saja yang bisa dikunjungi oleh para tamu asing dari Eropa, Asia, Afrika dan Amerika Selatan itu. Mereka mengunjungi gedung 4 dan 7, lokasi tahanan kejahatan keuangan berada.

Suasananya berbanding terbalik dengan gedung tempat tahanan politik. Para tahanan kejahatan finansial dapat menikmati salon, tempat oleh raga, pendingin ruangan hingga restoran. Kazem Gharibabadi dari Komisi Hak Asasi Manusia Iran seperti dilansir The Independen menyebut kondisi ini sangat memuaskan.

Tapi undangan itu menuai kecaman dari kelompok Amnesty International. Mereka menuding sejumlah tahanan politik yang berada di gedung 7 dipindah ke gedung lain agar tidak berinteraksi dengan para tamu internasional tersebut.

Dan tentu saja meski gedung 4 dan 7 sangat sesuai dengan standar kemanusiaan, gedung-gedung lain di Penjara Evin di Iran,” masih dalam kondisi tidak manusiawi,” demikian pernyataan Amnesty.

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

14 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

7 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

8 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

8 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

8 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya