Roohollah Zam, Jurnalis Penyulut Demonstrasi Besar Iran

Reporter

Terjemahan

Selasa, 2 Januari 2018 15:15 WIB

Roohollah Zam, jurnalis asal Iran. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta -Meluasnya aksi protes selama lima hari terakhir di Iran yang telah menewaskan 12 orang, ternyata tak lepas dari peran seorang jurnalis bernama Roohollah Zam.

Seperti dilansir Daily Mail, Senin 1 Januari 2017, Zam, yang tinggal di luar negeri, menggunakan aplikasi Telegram untuk merencanakan protes dan membagikan video-video unjuk rasa.

Unggahan-unggahan Zam di kanal AmadNews di Telegram berisi jadwal aksi protes hingga membagikan video-video berisi kemarahan demonstran terhadap Pemimpin Spiritual Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani di berbagai kota.

Baca juga:

12 Orang Tewas dalam 5 Hari Demonstrasi Besar di Iran

Advertising
Advertising

Postingan ini berhasil membakar semangat anggota kanal yang mencapai 990 ribu anggota. Iran menuding Zam memicu kekerasan selama unjuk rasa, tuduhan yang ia bantah.

Namun Chief Executive Officer Telegram, Pavel Durov, juga memblokir akses kanal Amadnews setelah membenarkan adanya seruan kepada para anggota kanal itu untuk menyerang polisi menggunakan bom molotov dan senjata api.

Durov mengatakan admin dari kanal itu lantas menghubungi Telegram dan menyatakan meminta maaf karena telah melanggar aturan main di jejaring sosial itu.

"Mereka juga berjanji tidak akan mempromosikan tindak kekerasan di masa depan. Telegram lalu membuka blokir kanal itu dan sebagian besar anggota kanal kembali bisa aktif.

Lantas siapakah Zam? Ia adalah putra dari ulama Syiah Mohammad Ali Zam. Ayahnya yang dikenal sebagai reformis pernah duduk di kursi pemerintahan pada awal 1980-an.

Sang ayah sempat menulis surat yang dimuat media Iran pada Juli lalu. Dalam surat itu, sang ayah dengan tegas menolak mendukung AmadNews yang dibuat anaknya.

Baca juga:

Iran Blokir Telegram, Pavel Durov Blokir Kanal Amadnews

“Kamu telah melanggar batas,” tulis sang ayah. “Batas kami adalah Pemimpin Spiritual Tertinggi, dan kamu telah melampauinya.”

Zam menolak permintaan wawancara The Associated Press. Namun ia mengunggah video pada Sabtu malam lalu menanggapi pemblokiran AmadNews.

“Sayangnya Amadnews telah diblokir,” kata Zam kepada para pendukungnya. “Tetapi kanal baru akan segera bekerja dan dengan bantuan Tuhan kita akan berjaya lagi.”

Sedikitnya 1,7 juta orang menyaksikan pesan Zam menurut Telegram. Dalam pesan itu, Zam juga mengajak warga Iran untuk menggelar protes besar-besaran sebelum pemerintah menutup aplikasi Telegram. Dari 80 juta warga Iran, separuhnya menggunakan Telegram untuk berkomunikasi.

Seperti diberitakan, aksi unjuk rasa terjadi di Iran sejak Kamis, 28 Desember 2017, yang memprotes kondisi ekonomi yang dinilai stagnan. Pengunjuk rasa memprotes harga telur dan daging yang terus merangkak naik.

Ribuan orang turun ke jalan di sejumlah kota seperti Kota Mashad dan Tehran. Mashad yang merupakan kota kedua terbesar di Iran dan juga sebagai lokasi tempat ibadah suci para peziarah Syiah.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan antipemerintah yang meminta Presiden Iran Hassan Rouhani dan pemimpin spiritual Ayatulah Ali Khamenei untuk mundur.

Unjuk rasa ini berlanjut pada Sabtu, 30 Desember 2017 namun dengan jumlah peserta yang berkurang dan jumlah petugas keamanan yang bertambah. Dua orang dikabarkan tewas tertembak oleh petugas keamanan pada Sabtu dalam unjuk rasa terbesar sejak 2009.

Sementara pada Selasa 2 Januari 2018, Aljazeera melansir sebanyak enam orang tewas di kota Twiserkan, provinsi Hamedan, dan tiga di Shahin Shahr, di provinsi Esafan. Seorang lain ditemukan tewas di kota Izeh, dan dua lainnya di Dorud, Iran bagian barat pada hari Sabtu, 30 Desember 2017.

Pada Sabtu kemarin, kelompok pengunjuk rasa pro pemerintah Iran menggelar aksinya. Sekitar 4000 orang turun ke jalan mendukung pemerintah Presiden Rouhani.

Berita terkait

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

3 jam lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

3 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

4 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

5 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

5 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

5 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

5 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya