Soal Program Nuklir, Korea Utara Menuding AS Coba Memeras

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 31 Desember 2017 08:01 WIB

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua atau ICBM terbanyak dilakukan Korea Utara sepanjang 2017. Lebih dari 30 kali uji coba peluncuran rudal ICBM dengan kemampuan jangkauan hingga ke Amerika, Eropa, dan Australia. Di tahun ini juga Korea Utara melakukan uji coba peluncuran uji coba bom hidorgen. (South Korean Defense Ministry via Getty Images)

TEMPO.CO, Pyongyang -- Rezim Korea Utara mengatakan mengatakan tidak akan meninggalkan progra senjata nuklir selama Amerika Serikat dan sekutunya terus berupaya "memeras dengan latihan perang" di dekat negara itu.


"Jangan berharap ada perubahan kebijakan Korea Utara. Posisi negara ini sebagai kekuatan dahsyat tidak bisa diremehkan atau ditiadakan," begitu dilansir KCNA, Sabtu, 30 Desember 2017.

Baca: Kecewa, Trump: Cina Jual Minyak ke Korea Utara!

Pernyataan ini disampaikan lewat kantor berita Korean Central News Agency, yang telah berulang kali menyatakan akan mempertahankan program senjata nuklir negara itu.

Advertising
Advertising

Baca: Mengintip Tempat Hacker Korea Selatan Berlatih Hadapi Korea Utara

Dalam laporannya pada Sabtu, 30 Desember 2017, KCNA menyatakan pemerintah komunis itu telah meningkatkan kemampuan pertahanan dan serangan penduluan dengan menggunakan kekuatan senjata nuklir. Ini dilakukan di tengah ancaman nuklir yang meningkat dan pemerasan serta latihan perang yang digelar Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya.


KCNA menuding Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan kebijakan permusuhan terhadap Korea Utara dan mengancam negara itu dengan serangan penduluan. KCNA menyatakan Korea Utara sebagai negara strategis yang menguasai kekuatan senjata nuklir.


"DPRK sebagai negara kekuatan nuklir yang bertanggung jawab akan memimpin sejarah menuju jalan kemerdekaan," seperti dilansir KCNA. DPRK adalah singkatan dari Democratic People's Republic of Korea.

Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklir yang paling kuat pada September lalu, yang mengakibatkan sebagian permukaan gunung tempat lokasi uji coba menjadi runtuh. Negara ini juga menggelar tiga kali uji coba misil antar-benua

pada Juli dan Nopember. Misil Hwasong - 15 diuji coba pada 29 Nopember dan diklaim bisa menyasar semua wilayah daratan AS dengan membawa hulu ledak nuklir.


Uji coba ini membawa Dewan Keamanan PBB secara bulat menjatuhkan sanksi ekonomi berat kepada Korea Utara pada 22 Desember 2017 dengan mencukur drastis suplai minyak mentah dan olahan ke negara itu dari negara lain.

Namun belakangan, intelejen AS dan Eropa menemukan ada indikasi beberapa kapal Cina dan Rusia menyuplai minyak mentah ke Korea Utara lewat transaksi penjualan minyak di tengah laut. Tudingan ini dibantah kedua negara.


CNBC | REUTERS | AP

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya