Bela Rohingya, Bono Minta Suu Kyi Mundur Sebagai Pemimpin Myanmar

Sabtu, 30 Desember 2017 12:00 WIB

Bono, vokalis band rock U2. Alessandro Di Marco/ANSA via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Bono, vokalis utama band pop legendaris U2 asal Irlandia,meminta pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi mengundurkan diri dari jabatannya setelah tak mampu menghentikan penyiksaan terhadap penduduk Rohingya.

Bono, yang menuntut pembebasan Suu Kyi dari tahanan rumah oleh junta militer selama konsernya pada tahun 2000, mengatakan dirinya muak dengan krisis pengungsi Rohingya yang meningkat dan juga pemberantasan etnis yang tidak berperikemanusiaan.

Baca: Bela Rohingya, Oxford Lucuti Gelar Aung San Suu Kyi Lagi

"Saya sakit hati melihat bukti kekerasan militer terhadap orang-orang Rohingya. Saya percaya pada pembersihan etnis di Myanmar. Dan itu benar-benar terjadi ... Dia (Suu Kyi) perlu mengundurkan diri karena dia tahu dan sadar akan krisis kemanusiaan di negaranya," kata Bono, seperti yang dilansir Straits Times pada 30 Desember 2017.

PBB dan Amerika Serikat juga menggambarkan kampanye militer Myanmar sebagai pembersihan etnis terhadap populasi Rohingya, namun tidak mengungkapkan tingkat kematian etnis minoritas itu secara spesifik.

Baca: Dewan Kota Oxford Cabut Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi

Sebelumnya, organisasi Doctors Without Borders (DWB) menyebutkan sedikitnya 6.700 orang tewas dalam bulan pertama ketika tentara Myanmar melakukan operasi militer memberangus pemberontak Rohingya, Arsa, di negara bagian Rakhine pada Agustu 2017.

Advertising
Advertising

Akibat operasi militer Myanmar, sedikitnya 655.000 orang Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh.

Suu Kyi, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1991, mendapat banyak dukungan dari selebriti saat ia menghabiskan hampir dua dekade di bawah tahanan rumah atas perintah junta militer.

Baca: Surat Terbuka Peraih Nobel Kritik Aung San Suu Kyi Soal Rohingya

Peralihan bangsa menuju demokrasi dan pengangkatannya tahun lalu ke pemimpin de facto pada awalnya menyenangkan kelompok hak asasi manusia, namun sejak saat itu mereka marah karena Suu Kyi bungkam soal isu Rohingya.

Awal bulan ini, otoritas Dublin, mencabut penghargaan kota yang diberikan pada Suu Kyi untuk memprotes penanganan kekerasan tersebut.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya