Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bela Rohingya, Oxford Lucuti Gelar Aung San Suu Kyi Lagi

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Lukisan Aung San Suu Kyi . Foto: Chen Yanning/ St Hugh's College, Oxford University)
Lukisan Aung San Suu Kyi . Foto: Chen Yanning/ St Hugh's College, Oxford University)
Iklan

TEMPO.CO, Oxford - Lembaga pendidikan terkemuka Inggris, Oxford, kembali memberikan sanksi sosial kepada salah satu alumnusnya dari Asia, Aung San Suu Kyi, terkait krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar.

Setelah sebelumnya menurunkan potret Suu Kyi dan mencopot gelar kehormatannya, kini gelar bagi para mahasiswa junior kampus itu, yang menggunakan nama peraih nobel perdamaian itu, juga
akan dihapus.

Baca:Kritik Rohingya Meluas, Oxford Turunkan Potret Aung San Suu Kyi

Lulusan di salah satu perguruan tinggi Oxford di mana Aung San Suu Kyi belajar, telah memilih untuk menghapus nama pemimpin Myanmar dari gelar kamar junior karena tanggapannya terhadap krisis kemanusiaan Rohingya

Dalam sebuah pemungutan suara pada Kamis malam, 19 Oktober 2017, para siswa di perguruan tinggi St Hugh di Universitas Oxford memutuskan menghilangkan nama peraih Nobel Perdamaian 1991 itu dari ruang umum junior Aung San Suu Kyi segera.

Baca:Jenderal Ming: Rohingya Bukan Orang Myanmar, tapi Dibawa Inggris

"Ketidakmampuan Aung San Suu Kyi untuk mengutuk pembunuhan massal itu, pemerkosaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang parah di Rakhine tidak dapat dimaafkan dan tidak dapat diterima. Dia telah menentang prinsip dan cita-cita yang pernah dia perjuangkan dengan benar," demikian isi resolusi St Hugh, seperti yang dilansir Guardian pada, Jumat, 20 Oktober 2017.

Gerakan itu mengkritik sikap diam Suu Kyi dalam pembelaan terhadap perlakuan kasar terhadap minoritas Muslim Rohingya, yang telah mengalami pembersihan etnis dan serangan kekerasan pasukan militer Myanmar.

Baca:Inggris: Krisis Kemanusiaan Rohingya Tidak Bisa Diterima

Krisis itu telah menyebabkan lebih dari setengah juta warga etnis minoritas Muslim Rohingya diusir dari tempat tinggalnya di negara bagian Rakhine utara ke negara tetangga Bangladesh.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 2012, Aung San Suu Kyi mendapat anugerah gelar doktor kehormatan dari Oxford, dan mengadakan pesta ulang tahun ke 67. Ini merupakan perguruan tinggi tempat dia belajar ilmu politik, filsafat dan ekonomi antara 1964 dan 1967.

Namun dalam beberapa bulan terakhir ini, Suu Kyi telah menarik kritik yang meningkat atas tanggapannya terhadap krisis kemanusiaan Rohingya. Pada September, badan pemerintahan St Hugh memutuskan untuk menurunkan lukisannya dari pintu masuk utama, beberapa hari sebelum dimulainya masa universitas dan kedatangan siswa baru.

Pada awal Oktober, Dewan Kota Oxford memilih dengan suara bulat untuk melepaskan pemimpin de facto Myanmar itu dari penghargaan Freedom of the City of Oxford.

Sejauh ini, Oxford telah memutuskan untuk tidak mempertimbangkan kembali gelar kehormatan Aung San Suu Kyi. Namun universitas tersebut telah mengungkapkan "keprihatinan mendalamnya" atas perlakuan minoritas Rohingya.

Universitas ini juga mengatakan pihaknya berharap pemerintah Myanmar, yang dipimpin oleh alumni Oxford Aung San Suu Kyi, dapat menghapuskan praktek diskriminasi dan penindasan, terhadap warga minoritas Rohingya dan menunjukkan kepada dunia bahwa Myanmar menghargai kehidupan dan hak asasi semua warganya.

GUARDIAN|CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

3 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

9 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi yang sekarang kosong terlihat di tepi danau Inya Yangon, 4 Juli 2009. REUTERS/Louis Charbonneau
Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu


Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

28 hari lalu

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk berbicara saat konferensi pers di Amman, Yordania 10 November 2023. REUTERS/Alaa Al Sukhni
Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.


Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.


Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Rumah Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi terlihat di Yangon, Myanmar, 18 Oktober 2018. REUTERS/Ann Wang
Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.


Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

5 Januari 2024

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat ikuti aksi protes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Aksi demo telah terjadi di sejumlah kota Myanmar. Massa anti kudeta berhari-hari turun ke jalan meneriakkan
Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.


Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

16 November 2023

Sebuah unit pemberontak dari Tentara Pembebasan Rakyat Bamar terlihat dalam gambar selebaran tak bertanggal ini di lokasi yang dirahasiakan di hutan Myanmar tenggara. Tentara Pembebasan Rakyat Bamar via REUTERS
Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.


Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

11 November 2023

Maung Saungkha. Bamar People's Liberation Army/Handout via REUTERS
Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.


Mahkamah Agung Myanmar Tolak Banding Aung San Suu Kyi

8 Oktober 2023

Aung San Suu Kyi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mahkamah Agung Myanmar Tolak Banding Aung San Suu Kyi

Aung San Suu Kyi, mantan pemimpin sipil Myanmar, menghadapi hukuman hingga 27 tahun penjara.


Putra Aung San Suu Kyi Cemas Ibunya Tak Boleh Berobat

12 September 2023

Kim Aris, putra Aung San Suu Kyi. REUTERS/Alishia Abodunde
Putra Aung San Suu Kyi Cemas Ibunya Tak Boleh Berobat

Kim Aris, putra Aung San Suu Kyi, tidak pernah bisa berkomunikasi dengan sang ibu sejak peraih nobel itu ditahan.