Myanmar Mendadak Larang PBB Masuk, Dipicu Temuan Kuburan Massal?

Rabu, 20 Desember 2017 20:39 WIB

Sejumlah warga di Rakhine menggali kuburan massal yang ditemukan di sebuah desa di utara provinsi Sittwe. Foto: Office of The Tatmadaw Commander in Chief

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Myanmar melarang masuk pelapor khusus PBB untuk melakukan penyelidikan di negara bagian Rakhine sehari setelah temuan kuburan massal baru oleh militer Myanmar.

Pelapor khusus PBB, Yanghee Lee menerima informasi tentang larangan masuk ke Myanmar pada hari Rabu, 20 Desember 2017.

Myanmar juga menarik kesepakatan kerja sama selama Lee di posisi itu.

Baca: ICRC: Kehidupan Rohingya di Myanmar Berhenti

"Saya bingung dan kecewa dengan keputusan pemerintah Myanmar. Keputusan tidak bekerja sama dengan mandat saya hanya dapat dilihat sebagai indikasi kuat bahwa ada sesuatu yang sangat mengerikan terjadi di Rakhine, begitu juga di seluruh negeri," kata Lee seperti dikutip dari CNN.

Bocah pengungsi Rohingya Nur Hafes (12) menggali tanah untuk membangun toilet saat kakeknya berada di dekat tempat penampungan mereka di kamp pengungsi Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 27 Oktober 2017. REUTERS

Juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay menjelaskan kepada CBB bahwa larangan terhadap Lee didasarkan pada kerjanya yang dinilai tidak imparsial dan objektif. "Dia tidak dipercaya," ujarnya.

Baca: MSF: 6.700 Rohingya Tewas di Myanmar

Sehari sebelumnya, media pemerintah Myanmar melaporkan tentang temuan kubur massal berisikan 10 jasad manusia. Kuburan massal itu ditemukan di Inn Din, sebelah utara Rakhine.

Advertising
Advertising

Foto-foto yang ditunjukkan aparat militer Myanmar menunjukkan jasad-jasad manusia dan beberapa tengkorak.

Media pemerintah mengutip pernyataan militer Myanmar bahwa investigasi akan dilakukan.

Rakhine memanas setelah militer Myanmar melakukan tindakan keras terhadap etnis Rohingya setelah sekelompok orang menyerang pos polisi dan militer pada akhir Agustus 2017.

Baca: Pengungsi Rohingya Ragu Keselamatannya di Myanmar

Laporan Medicins Sans Frontieres menyebutkan sedikitnya 6.700 Rohingya tewas dalam serangan di Rakhine pada bulan pertama militer melakukan operasinya.

Sementara militer Myanmar melaporkan sebanyak 376 teroris ARSA Bengali tewas dalam pertempuran antara 25 Agustus hingga 5 September 2017.

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

19 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya