Cina Produksi Tisu dari Kotoran Panda

Rabu, 20 Desember 2017 07:45 WIB

Tisu Panda Poo. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Cina memproduksi tisu ramah lingkungan karena terbuat dari kotoran panda yang dicampur daun bambu.

Konsumen di Cina kini bisa membeli tisu unik itu dengan nama Panda Poo seharga 43 yuan atau Rp 88,4 ribu per kotak. Harga tisu sekitar 10 kali lebih mahal dari harga kertas tisu biasa di Cina.

Baca: Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina

Kotoran panda diperoleh dari tiga basis Balai Konservasi dan Penelitian Cina untuk Panda Raksasa, yakni di Dujiangyan, Wolong dan Bifengxia di Provinsi Sichuan. Kotoran panda umumnya dikenal sebagai 'bola hijau' di kalangan penjaga panda.

Setelah kotoran dikumpulkan, kemudian dipilih, dikukus dan disterilkan oleh pekerja untuk kemudian mengambil serat alaminya untuk membuat kertas.

Perusahaan yang menghasilkan kertas tisu itu adalah Sichuan Jianwei Fengsheng Paper, perusahaan yang berbasis di Sichuan yang memproduksi 60.000 ton kertas tisu setiap tahun.

Baca: Suka dengan Panda? Ini 10 Fakta Menarik tentang Mereka

Advertising
Advertising

Huang Yan, seorang supervisor di Pusat Konservasi dan Riset Cina untuk Panda Raksasa, menjelaskan, panda dewasa bisa makan 12 sampai 15 kilogram bambu setiap hari, yang pada gilirannya akan menghasilkan sekitar 10 kilogram 'bola hijau'.

Karena panda sebenarnya kurang beradaptasi untuk mencerna, maka kotorannya terdiri dari serpihan bambu.

"Selain itu, karena panda tidak akan memakan semua daun bambu yang diberikan kepada mereka, masing-masing panda akan menghasilkan sekitar 50 kilogram limbah bambu setiap hari," kata Huang Yan, seperti yang dilansir Daily Mail pada 19 Desember 2017.

Perusahaan mengumpulkan kotoran dan limbah bambu dari pusat panda setiap 3 sampai 7 hari sekali.

Tisu bukanlah satu-satunya produk yang dihasilkan kotoran panda. Pengusaha Cina yang juga berprofesi sebagai dosen, An Yanshi telah membuat jenis teh mewah dengan kotoran panda selama enam tahun.

Pada tahun 2011, An membeli 11 ton kotoran dari pusat pengembangbiakan panda di provinsi Sichuan di barat daya Cina. Dia kemudian menggunakannya untuk wadah menanam daun teh di Ya'an, juga di Provinsi Sichuan. Tehnya dikenal dengan nama Teh Panda.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

15 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

17 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

22 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya