Uni Eropa Tolak Akui Status Yerusalem Versi Trump

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 12 Desember 2017 09:29 WIB

Presiden Donald Trump dengan ditemani Wakil Presiden Mike Pence, menunjukkan tandatangan hasil pernyataannya di Gedung Putih, di Washington, AS, 6 Desember 2017. Selama tujuh dekade, AS bersama dengan hampir seluruh negara lainnya di dunia, menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sejak negara itu mendeklarasikan pendiriannya pada 1948. REUTERS

TEMPO.CO, Brussel -- Uni Eropa menegaskan sikapnya bahwa penyebutan status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan pukulan bagi proses perdamaian Israel dan Palestina, yang sedang berlangsung.


Sikap para menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa ini disampaikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengunjungi kantor pusat Uni Eropa di Brussell, Senin, 11 Desember 2017.

Baca: 5 Fakta Penting Tentang Yerusalem

Setelah bersantap pagi dan mengikuti pertemuan tertutup antara Netanyahu dan para menlu UE, diplomat senior Swedia mengatakan tidak ada yang mendukung keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump soal status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Negara Uni Eropa juga tidak berencana mengikuti keputusan Trump untuk memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Kota Yerusalem. "Saya tidak lihat ada negara yang mau melakukan itu. Dan saya pikir tidak ada negara UE yang akan melakukannya," kata Margot Wallstrom, diplomat swedia, kepada media, Senin, 11 Desember 2017.

Advertising
Advertising


Seperti diberitakan, Trump mengumumkan kebijakan pemerintahannya yang mengakui status Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017. Dia juga berencana memindahkan kedubes AS ke Yerusalem dari Tel Aviv.

Seperti dilansir Reuters, Israel menganeksasi Yerusalem Timur dalam perang enam hari pada 1967. Negara ini lalu menganggap seluruh Kota Yerusalem sebagai ibu kotanya. Pada saat yang sama, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan pada saat Palestina merdeka.


Dalam pertemuan dengan para menlu EU, Netanyahu mengatakan kebijakan Trump memungkinkan proses perdamaian terjadi,"Karena mengakui realita merupakan substansi dari perdamaian, pondasi perdamaian."


Trump juga menegaskan sikapnya yang tetap mendukung proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Trump mengatakan keputusan yang dibuatnya tidak mempengaruhi status dan perbatasan Kota Yerusalem di masa depan. Dia berargumentasi meninggalkan kebijakan lama diperlukan untuk mengaktifkan kembali proses perdamaian yang membeku sejak 2014.


Namun, negara-negara sekutu Uni Eropa menolak logika ini. Mereka berargumentasi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel secara sepihak justru mendorong terjadinya tindak kekerasan dan merusak peluang terjadinya perdamaian.


Beberapa menlu UE, yang menghadiri pertemuan tadi, menegaskan semua wilayah yang diduduki Israel sejak perang 1967, termasuk wilayah Kota Yerusalem Timur, dan Tepi Barat serta Dataran Tinggi Golan, tidak termasuk dalam wilayah Israel.


REUTERS

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

12 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

5 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

13 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya