Turki Minta Amerika Serikat Tarik Senjatanya dari Kurdi

Minggu, 3 Desember 2017 17:24 WIB

Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berbincang dengan tentara AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said

TEMPO.CO, Jakarta - Turki mendesak Amerika Serikat menarik seluruh senjata dan amunisi yang dikirimkan ke Unit Proteksi Rakyat Kurdi Suriah (YPG).

"Senjata untuk perang melawan ISIS itu harus ditarik kembali ke Amerika," kata Ibrahim Kalin, Sekretaris Pers kantor kepresidenan Turki, seperti dilaporkan Uawire, Sabtu, 2 Desember 2017.

Baca: Ribut Soal Kurdi, Amerika Komit Melindungi Turki

Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berjaga di dekat tank militer AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said

Sebelumnya, pada Jumat, 1 Desember 2017, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pembicaraan melalui telepon dengan rekannya dari Turki, Tayyip Erdogan.

Advertising
Advertising

Menurut keterangan Gedung Putih kepada media, pemimpin Amerika tersebut memberi tahu rekannya bahwa senjata yang dikirimkan itu disesuaikan dengan dukungan yang diberikan kepada rekannya di Suriah tersebut.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Çavuolu, mengatakan, Trump menyakinkan Erdogan bahwa dia telah menginstruksikan penghentian suplai senjata Amerika kepada YPG, kelompok bersenjata yang dianggap oleh Ankara sebagai kaum teoris yang memiliki jaringan dengan Partai Pekerja Turki (PKK).

"Kami masih ingat bagaimana Amerika kehilangan jejak senjata yang dikirimkan ke Irak untuk tujuan yang sama. Oleh sebab itu Washington harus mengambil langkah konkrit untuk segera menarik senjatanya," tulis kantor berita Anadolu mengutip perkataan Kalin.

Dia mengritik pernyataan Pentagon yang menyebutkan bahwa suplai senjata untuk Kurdi tidak untuk mengancam Turki.Seorang demonstran Suriah Kurdi melemparkan batu kearah mobil polisi saat terlibat bentrokan di Suruc, Provinsi Sanliurfa, Turki, 22 September 2014. Polisi Tukri terlibat bentrok karena demonstran kurdi menuduh Ankara berpihak pada Negara Islam (IS). REUTERS/Murad Sezer

"Hanya Turki yang bisa memutuskan apakah suplai senjata tersebut mengancam atau tidak terhadap keamanan nasional," ucapnya.

Menurut Kalin, operasi melawan ISIS telah selesai sehingga pasokan senjata sudah tidak dibutuhkan lagi. Jika senjata Amerika masih tetap berada di gudang YPG di Suriah, situasi di kawasan ini akan menjadi semakin tidak stabil.

Baca: Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat

"Jika pasokan senjata tetap dilanjutkan, kekacauan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut akan memburuk. Turki tidak akan menerima skenario seperti itu. Amerika harus putus hubungan dengan organisasi teroris seperti YPG," kata Kalin.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya