Turki Minta Amerika Serikat Tarik Senjatanya dari Kurdi
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Minggu, 3 Desember 2017 17:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Turki mendesak Amerika Serikat menarik seluruh senjata dan amunisi yang dikirimkan ke Unit Proteksi Rakyat Kurdi Suriah (YPG).
"Senjata untuk perang melawan ISIS itu harus ditarik kembali ke Amerika," kata Ibrahim Kalin, Sekretaris Pers kantor kepresidenan Turki, seperti dilaporkan Uawire, Sabtu, 2 Desember 2017.
Baca: Ribut Soal Kurdi, Amerika Komit Melindungi Turki
Sebelumnya, pada Jumat, 1 Desember 2017, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan pembicaraan melalui telepon dengan rekannya dari Turki, Tayyip Erdogan.
Menurut keterangan Gedung Putih kepada media, pemimpin Amerika tersebut memberi tahu rekannya bahwa senjata yang dikirimkan itu disesuaikan dengan dukungan yang diberikan kepada rekannya di Suriah tersebut.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Çavuolu, mengatakan, Trump menyakinkan Erdogan bahwa dia telah menginstruksikan penghentian suplai senjata Amerika kepada YPG, kelompok bersenjata yang dianggap oleh Ankara sebagai kaum teoris yang memiliki jaringan dengan Partai Pekerja Turki (PKK).
"Kami masih ingat bagaimana Amerika kehilangan jejak senjata yang dikirimkan ke Irak untuk tujuan yang sama. Oleh sebab itu Washington harus mengambil langkah konkrit untuk segera menarik senjatanya," tulis kantor berita Anadolu mengutip perkataan Kalin.
Dia mengritik pernyataan Pentagon yang menyebutkan bahwa suplai senjata untuk Kurdi tidak untuk mengancam Turki.
"Hanya Turki yang bisa memutuskan apakah suplai senjata tersebut mengancam atau tidak terhadap keamanan nasional," ucapnya.
Menurut Kalin, operasi melawan ISIS telah selesai sehingga pasokan senjata sudah tidak dibutuhkan lagi. Jika senjata Amerika masih tetap berada di gudang YPG di Suriah, situasi di kawasan ini akan menjadi semakin tidak stabil.
Baca: Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
"Jika pasokan senjata tetap dilanjutkan, kekacauan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut akan memburuk. Turki tidak akan menerima skenario seperti itu. Amerika harus putus hubungan dengan organisasi teroris seperti YPG," kata Kalin.