Donald Trump Bilang Ini Soal Pengakuan Bersalah Flynn

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 3 Desember 2017 09:47 WIB

(dari kiri) PM Jepang Shinzo Abe, Presiden AS Donald Trump, dan PM Australia, Malcolm Turnbull dalam pertemuan ASEAN Summit di Manila, Filipina, 13 November 2017. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington DC -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia memberhentikan Jenderal Michael T. Flynn, yang merupakan penasehat keamanan nasional pertamanya, karena Flyn berbohong kepada Wakil Presiden dan Biro Investigasi Federal (FBI). Dia juga menegaskan bahwa tidak ada kolusi antara dirinya dengan Rusia.


Trump sejak lama menegaskan dia memecat Flynn pada Februari lalu karena yang bersangkutan berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence soal apakah Flynn telah berbincang dengan duta besar Rusia, Sergey I. Kislyak, mengenai sanksi terhadap Rusia oleh Presiden Barack Obama.

Baca: Alasan Trump Khawatir atas Pengakuan Eks Penasihatnya ke FBI

"Saya harus memberhentikan Jenderal Flynn karena dia berbohong kepada Wakil Presiden dan FBI. Dia telah mengaku bersalah terhadap kebohongan-kebohongan itu. Ini memalukan karena tindakannya pada masa transisi pemerintahan terkait hukum. Tidak ada yang ditutup-tutupi," begitu cuit Trump lewat akun @realdonaldtrump, Sabtu, 2 Desember 2017.

Advertising
Advertising

Baca: Donald Trump Ancam Diktator yang Berani Remehkan AS


Media New York Times melansir pernyataan Trump ini terindikasi Trump mengetahui pada Februari lalu Flynn berbohong kepada penyelidik dari FBI. "Jika benar ini sebuah pengakuan maka ini menjadi petunjuk penting terkait upaya Trump pada bulan itu untuk membujuk direktur FBI, James B. Comey, menghentikan investasi terhadap Flynn," begitu dilansir New York Times, Sabtu, 2 Desember 2017.


Menurut dua sumber media ini, cuitan di Twitter itu dibuat oleh pengacara pribadi Trump yaitu John Dowd. Dowd berkomunikasi dengan Trump pada Jumat dan Sabtu mencoba menenangkannya terkait pengaakuan bersalah Flynn kepada penasehat khusus Kementerian Kehakiman, Robert S. Mueller III.


Dowd disebut telah meminta maaf kepada pejabat Gedung Putih atas cuitan itu. Dia dikabarkan mengatakan seharusnya dia berhati-hati dalam penggunaan bahasa ketika mencoba mengulangi pernyataan yang dirilis pengacara Trump lainnya Ty Cobb pada Jumat lalu.


Trump juga mencuit lagi lewat akunnya @realdonaldtrump soal ini. "Jadi, Jenderal Flynn berbohong kepada FBI dan hidupnya menjadi hancur. Sementara Hillary Clinton Jahat sekarang menjalani apa yang sekarang menjadi terkenal sebagai liburan interogasi tanpa sumpah dan rekaman. Berbohong berulang kali.. Tidak ada yang terjadi pada dia? Sistem yang curang atau hanya standar ganda?"

Seperti diberitakan, penasehat khusus Robert Mueller sedang menyelidiki intervensi Rusia terhadap pemilihan presiden AS pada 2016. Ada tiga bekas anggota tim kampanye Trump yang mengaku bersalah dengan dua orang terkena dakwaan. Pengakuan Flynn bahwa dia berinteraksi dengan dubes Rusia membuat isu intervensi Rusia kembali mengemuka.

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

2 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

5 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

22 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

26 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

33 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

35 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

37 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya