Hawaii Pasang Peringatan Nuklir Antisipasi Serangan Korea Utara

Rabu, 29 November 2017 06:30 WIB

THAAD merupakan sistem pertahanan udara paling canggih yang dikembangkan Amerika Serikat. rudal THAAD tidak menghancurkan rudal balistik hulu ledak, tapi dengan energi kinetik pada fase terminal. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta -Otoritas negara bagian Hawaii, Amerika Serikat akan memasang alat peringatan dini nuklir menyusul permusuhan antara Korea Utara dan Amerika Serikat.

Sistem peringatan warisan Perang Dingin yang memberitahu penduduk pulau bahwa ada rudal menuju Hawaii akan diuji untuk pertama kalinya pada Jumat pagi, 1 Desember 2017.

Baca: Di Hawaii, Trump Diberi Arahan Rahasia oleh Komandan Pasifik

Jika alarm berbunyi, berarti warga hanya punya waktu 15 menit sebelum bom nuklir menghancurkan Hawaii. Uji coba alarm peringatan nuklir akan dilakukan pada hari kerja pertama setiap bulan di masa yang akan datang.

Sirene tersebut belum diuji sejak Perang Dingin, namun dibawa kembali saat negara bagian Amerika Serikat itu merespons perang kata-kata yang terus berlanjut antara Presiden Donald Trump dan pemimpin negara komunis Kim Jong-un.

Para ahli percaya rudal Korea Utara hanya butuh 15 menit untuk mencapai Hawaii, yang berarti penduduk hanya memiliki waktu yang sangat singkat untuk bereaksi. Jika tindakan pencegahan dilakukan, diyakini 80 sampai 90 persen populasi Hawaii dapat bertahan dari serangan nuklir.

Baca: Korea Utara Ancam Gempur Daratan Amerika Serikat

Hawaii selama ini dilindungi oleh sistem anti-rudal Amerika Serikat, namun para pemimpin negara mengambil tindakan pencegahan ekstra. Mereka telah memperluas sebuah program pendidikan yang mengajarkan penduduk bagaimana menanggapi serangan nuklir dan mengatur serangkaian pertemuan publik dan pengumuman televisi dan radio. Program ini untuk memastikan 1,4 juta penduduk Hawaii tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi serangan.

Advertising
Advertising

Orang-orang lokal diminta untuk menyiapkan rencana tentang tempat mereka berlindung jika alarm memperingatkan bahwa penghancuran akan segera terjadi.

Mereka juga disarankan untuk bersembunyi dalam struktur beton dan menyiapkan makanan dan air untuk bertahan setidaknya 48 jam dan idealnya dua minggu.

Baca: Dalam 2 Tahun,Rudal Antarbenua Korea Utara Bisa Hantam San Diego

Vern Miyagi, seorang mayor jenderal pensiunan yang sekarang menjadi administrator Badan Pengelolaan Darurat Hawaii mengatakan Hawaii kemungkinan menjadi sasaran karena posisinya yang lebih dekat dengan Korea Utara daripada wilayah Amerika Serikat lainnya. "Orang-orang Hawaii perlu tahu apa yang sedang dilakukan Hawaii dalam persiapan untuk ini," kata Miyagi, seperti yang dilansir Independent pada 27 November 2017.

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya