Myanmar Sebut Tak Ada Diskriminasi Agama ke Paus Fransiskus

Selasa, 28 November 2017 19:22 WIB

Paus Fransiskus disambut hangat oleh sejumlah anak yang berpakaian tradisional, usai tiba dan mendarat di Bandar Udara Yangon, Myanmar, 27 November 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan kepada Paus Fransiskus bahwa tidak ada diskriminasi agama di negara tersebut. Hal itu disampaikan Hlaing saat bertemu pemimpin umat Katolik sedunia yang berkunjung ke negara mayoritas Budha itu.

Kantor Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan dalam sebuah pernyataan di Facebook bahwa akan menjaga perdamaian antaragama, persatuan dan keadilan. Jenderal tersebut menambahkan bahwa tidak ada penganiayaan atau diskriminasi agama atau etnis di Myanmar, dan bahwa pemerintah mengizinkan warga menjalankan kepercayaan yang berbeda.

Baca: Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

"Di Myanmar sama sekali tidak ada diskriminasi agama. Demikian juga militer. Kami menjaga perdamaian dan stabilitas negara," kata Hlaing seperti dikutip dari Guardian.

Vatikan mengatakan bahwa pertemuan dengan Jenderal Min Aung Hlaing dan 3 pejabat dari biro operasi khusus Myanmar berlangsung pada Senin malam, 27 November 2017 di rumah Uskup agung Myanmar selama sekitar 15 menit.

Juru bicara Vatikan Greg Burke tidak memberikan rincian pertemuan Paus Fransiskus dan Jenderal Hlaing.

Baca: Paus Fransiskus Berkunjung ke Myanmar Temui Rohingya dan Suu Kyi

Advertising
Advertising

Jenderal Hlaing bertanggung jawab atas operasi militer di negara bagian Rakhine, di mana pasukan keamanan telah meluncurkan kampanye melawan Muslim Rohingya yang telah memaksa lebih dari 620.000 orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh.

Hari ini, Paus dijadwalkan untuk bertemu dengan pemimpin sipil negara tersebut, Aung San Suu Kyi.

Pidato Bapa Suci di hadapan Suu Kyi, otoritas Myanmar lainnya dan korps diplomatik adalah bagian dari kunjungan yang paling dinanti-nantikannya, mengingat munculnya protes tas tindakan keras militer Mynamar terhadap Rohingya yang dikecam hampir di seluruh dunia.

Baca: Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

Amerika Serikat dan PBB menyebut perlakuan terhadap Rohingya sebagai pembersihan etnis. Operasi militer Myanmar di Rakhine yang digelar pada akhir Agustus setelah gerilyawan Rohingya menyerang pos keamanan.

Paus Fransiskus juga telah diingatkan oleh Gereja Katolik Myanmar untuk tidak menggunakan istilah Rohingya pada pidatonya tersebut. Sebuah istilah yang dijauhi oleh banyak orang di Myanmar karena kelompok etnis tersebut bukanlah minoritas yang diakui di negara tersebut.

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

7 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

10 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya