Konglomerat Alwaleed dan Al-Amoudi Ditangkap, Apa Bisnisnya?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Jumat, 24 November 2017 15:22 WIB

Pangeran Alwaleed bin Talal saat berada di High Court, London, Inggris, 2 Juli 2013. Alwaleed juga pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari Presiden AS Donald Trump. Pada 2015, Alwaleed pernah berjanji akan mendonasikan kekayaannya sebanyak 32 miliar dolar saat dia meninggal dunia kelak. REUTERS/Neil Hall

TEMPO.CO, Riyadh -- Komisi Antikorupsi Arab Saudi bentukan Raja Salman menahan dua konglomerat kakap yaitu Pangeran Alwaleed Bin Talal, 62 tahun, dan Mohammed al-Amoudi, 71 tahun. Alwaleed memilik kekayaan sekitar Rp 230 triliun dan A-Amoudi memiliki aset sekitar Rp 180 triliun.


Menurut media Quartz, Kamis, 23 Nopember 2017, penangkapan keduanya ini menarik perhatian karena kedua konglomerat ini memiliki investasi yang sangat banyak di benua Afrika.

Baca: Arab Saudi Tangkap Pangeran Alwaleed di Kamar Tidur


Kedua konglomerat berinvestasi pada banyak proyek di Afrika dari Afrika Utara hingga Sub-Sahara Afrika. Al-Amoudi, misalnya, mendirikan perusahaan Saudi Star Agricultural Development. Perusahaan ini bergerak dibidang pertanian gandum, beras dan barley seluas setengah juta hektar di Provinsi Gambella, Ethiopia.
Proyek ini sempat dikritik karena dinilai memaksa penduduk setempat untuk relokasi, dan menebang hutan. Namun kedekatan Al-Amoudi dengan penguasa negara itu membuat bisnisnya lancar.


Al-Amoudi, yang memiliki ayah berdarah Arab Saudi dan ibu asal Ethiopia, juga memiliki bisnis pertambangan lewat perusahaan Midroc Gold. Dia merupakan pemilik perusahaan pertambangan terbesari di Ethiopia dan membantu negara itu membawa banyak mata uang asing untuk membiayai impor.

Advertising
Advertising


"Elit berkuasa di Ethiopia tidak merasa bermasalah berbisnis dengan Al-Amoudi walaupun proses investasinya sarat korupsi dan penyuapan," kata Henok Gabisa, pengajar di Lee University School of Law di Virginia AS. Sepertinya mereka lebih butuh Al-Amoudi dibandingkan membenci korupsi."

Sedangkan Alwaleed Bin Talal, seperti dilansir Reuters, memiliki banyak bisnis di Mesir. Lewat induk perusahaan Kingdom Holding, dia disebut memiliki 40 hotel dan resor wisata di Mesir dengan 18 hotel baru dalam proeses pembangunan. Alwaleed juga memiliki sejumlah saham di Twitter, Citigroup dan Lyft.


Alwaleed juga bakal berinvestasi sebanyak US$ 800 juta atau sekitar Rp 11 triliun untuk mengembangkan Hotel Four Season di kawasan wisata Sharm el-Sheikh. Dia menggandeng Talaat Moustafa Holding Group. "Setelah penangkapannya, manajemen TMG membantah bahwa Alwaleed, yang juga memiliki jaringan hotel di Kenya, merupakan pemegang saham atau berinvestasi di salah satu anak perusahaan," begitu dilansir Quartz.

Berita terkait

Adik Dibebaskan, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi

5 November 2018

Adik Dibebaskan, Pangeran Alwaleed Bela Putra Mahkota Saudi

Adik Pangeran Alwaleed, Pangeran Khaled, dibebaskan seletah sempat ditahan selama setahun di Hotel Ritz Carlton di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Pangeran Alwaleed Muncul di Ruang Publik Bersama Cucu dan Teman

4 Februari 2018

Pangeran Alwaleed Muncul di Ruang Publik Bersama Cucu dan Teman

Pangeran Alwaleed mencuit aktivitasnya di sebuah gurun pasir sambil berkuda.

Baca Selengkapnya

Pangeran Saudi Alwaleed: Saya Seorang Vegetarian

30 Januari 2018

Pangeran Saudi Alwaleed: Saya Seorang Vegetarian

Pangeran Saudi Alwaleed mengatakan sejumlah pejabat Arab Saudi melakukan korupsi dan menghilangkan uang negara dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditahan, Alwaleed: Saya Dukung Raja dan Putra Mahkkota

30 Januari 2018

Sempat Ditahan, Alwaleed: Saya Dukung Raja dan Putra Mahkkota

Pangeran Alwaleed mengatakan ada sejumlah pejabat korup Arab Saudi, yang melakukan korupsi uang negara dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Ditahan di Ritz Carlton, Alwaleed: Saya sering Olahraga dan Diet

29 Januari 2018

Ditahan di Ritz Carlton, Alwaleed: Saya sering Olahraga dan Diet

Alwaleed mengatakan dia masih kerap bertemu keluarga dan pegawainya di Hotel Ritz Carlton.

Baca Selengkapnya

Alwaleed: Pejabat Saudi Korupsi, Dukung Anti-Korupsi

29 Januari 2018

Alwaleed: Pejabat Saudi Korupsi, Dukung Anti-Korupsi

Alwaleed mengatakan sejumlah pejabat Saudi menghamburkan uang negara selama satu dekade terakhir.

Baca Selengkapnya

Istana Alwaleed Dipenuhi Mobil Pasca Dilepas dari Ritz Carlton

29 Januari 2018

Istana Alwaleed Dipenuhi Mobil Pasca Dilepas dari Ritz Carlton

Alwaleed dibebaskan setelah mencapai kesepakatan finansial dengan Jaksa Agung Arab Saudi terkait dugaan terlibat praktek korupsi.

Baca Selengkapnya

Ditahan terkait Korupsi, Pangeran Alwaleed: Santai, Periksa Semua

29 Januari 2018

Ditahan terkait Korupsi, Pangeran Alwaleed: Santai, Periksa Semua

Pangeran Alwaleed mengatakan dia sebenarnya bisa meninggalkan Hotel Ritz Carlton,yang menjadi lokasi penahanan, lebih cepat.

Baca Selengkapnya

Soal Pembayaran Denda Rp 80 Triliun, Pangeran Alwaleed Bilang Ini

29 Januari 2018

Soal Pembayaran Denda Rp 80 Triliun, Pangeran Alwaleed Bilang Ini

Alwaleed mengatakan dia tidak bisa mengungkapkan kesepakatan yang dibuat dengan pemerintah Saudi karena ini menyangkut dua pihak.

Baca Selengkapnya

Kesempatan Pangeran Saudi Alwaleed untuk Bebas Menipis karena ...

14 Januari 2018

Kesempatan Pangeran Saudi Alwaleed untuk Bebas Menipis karena ...

Pemerintah Saudi dikabarkan bersikap tegas dengan memindahkan Alwaleed dan 60 tahanan lainnya ke penjara maksimum Al Ha'ir.

Baca Selengkapnya