Diduga Korupsi, Arab Saudi Lanjutkan Penangkapan Pangeran Lain

Kamis, 9 November 2017 12:14 WIB

Putra Mahkota Mohammed bin Salman memimpin lembaga anti korupsi yang baru dibentuk. Kampanye antikorupsi inimerupakan bagian dari upaya konsolidasi Mohammed bin Salman, yang merupakan penasihat utama Raja Salman. AFP/FAYEZ NURELDINE

TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan tegas Putra Mahkkota Mohammed bin Salman menahan para tersangka korupsi di Arab Saudi berlanjut. Pada Rabu, 8 November 2017, Mohammed membekukan lagi aset para terduga korupsi senilai US$ 800 miliar atau sekitar Rp 10.800 trilun.

Menurut laporan kantor berita Reuters setelah mengutip sejumlah sumber dekat keluarga Kerajaan, tindakan tersebut sebagai lanjutan dari penahanan pada akhir pekan lalu terhadap beberapa pangeran, pejabat tinggi negara dan pengusaha yang disangka korupsi. Para tersangka itu sekarang ini ditahan di sebuah hotel mewah. Beberapa media melaporkan mereka ditahan di Hotel Rizt Carlton.

Baca: Korupsi, Arab Saudi Menahan Pangeran dan Pecat Menteri
Pangeran Alwaleed Bin Talal saat masih bersama istrinya, Putri Ameera, dalam pertemuan dengan Pangeran Charles, di London, 2 November 2010. Meski telah bercerai namun keduanya masih berhubungan baik. Bahkan keduanya dikenal secara terbuka mendukung hak perempuan, termasuk untuk mengemudi jauh sebelum Kerajaan Saudi memberi izin. AFP PHOTO

"Tindakan itu akan menyasar ratusan orang. Sejauh ini yang sudah ditahan 60 orang, sementara lebih dari 1.700 rekening bank telah dibekukan," tulis Breitbart dalam laporannya Kamis, 9 November 2017.

Media Inggris, Daily Mail, melaporkan, salah satu yang baru ditahan itu adalah Naser bin Aqeel al-Tayyar, salah satu pendiri perusahaan perjalan terbesar di Arab Saudi.

Advertising
Advertising

Reuters mencatat bahwa para tersangka yang ditahan itu terkait spekulasi informasi Putra Mahkota Mohammed bin Salman ingin memperkut posisinya atau benar-benar mengikis korupsi di Arab Saudi.

Financial Times mengutip pernyataan salah seorang anggota Komite Antikorupsi Khalid al-Mehaisen mengatakan, para tersangka itu diikuti jejaknya selama tiga tahun.

"Komite memiliki kewenangan mengetahui rekening bank para tersangka, membekukan aset, keuangan dan mengambil tindakan yang diperlukan," kata Khalid seperti dikutip Financial Times.Nasser bin Aqeel Al Tayyar . altayyargroup.com

Dalam catatan Financial Times, kerajaan bisnis Pangeran Alwaleed bin Talal di bawah bendera Kingdom Holding Company yang memiliki aset senilai US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp 170 tiliun terpukul sejak ada kabar dia ditahan lantaran tudingan korupsi.

Baca: Pangeran Alwaleed, Miliader Arab yang Ditangkap karena Korupsi

"Sayangnya sumber di Arab Saudi tak bersedia menyebutkan angka kerugian kerajaan bisnis Alwaleed," tulis Financial Times.

BREIBART

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

25 menit lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

23 jam lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

2 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

2 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya