Mulai Terganggu, Korea Utara Minta Sanksi Internasional Dicabut

Sabtu, 4 November 2017 12:04 WIB

Seorang warga Korea Utara membertulkan kapalnya saat berada di sungai Yalu, Sinuiju, Korea Utara, perbatasan antara Korea Utara dengan Cina di provinsi Liaoning, 16 April 2017. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara mulai merasakan dampak buruk dari sanksi internasional yang diusulkan Amerika Serikat dan sekutunya untuk melawan program senjata nuklirnya. Perwakilan negara komunis itu di PBB Jenewa pada hari Jumat, 3 November 2017 untuk pertama kali menyuarakan penghentian sanksi brutal terhadap Korea Utara.

Perwakilan Korea Utara untuk PBB menganggap sanksi itu tak ubahnya genosida terhadap rakyat Korea Utara.

Baca: Korea Utara Gelap Gulita Sepekan, Ada Apa?

"Sanksi brutal yang dipimpin Amerika Serikat dan tekanan terhadap Korea Utara merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan genosida kontemporer," kata perwakilan Korea Utara dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters, 4 November 2017.

Sanksi tersebut dinilai mengancam dan menghalangi kelangsungan hidup rakyat Korea Utara termasuk melanggar hak asasi mereka di semua sektor.

Seruan agar sanksi segera diakhiri muncul saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump memulai rangkaian tur 12 harinya ke 5 negara Asia, termasuk Cina, Korea Selatan dan Jepang. Trump dikatakan akan mencari bantuan untuk menekan Korea Utara agar mundur dari krisis nuklir.

Baca: Pembelot Rancang Dirikan Negara Korea Utara di Pengasingan

Advertising
Advertising

Masyarakat global telah meningkatkan tekanan pada negara itu setelah melakukan uji coba nuklir keenam dan terkuat yang terjadi pada 3 September.

Bulan lalu, Amerika Serikat secara sepihak memberlakukan sanksi terhadap 7 individu Korea Utara dan tiga entitas negara itu.

September lalu, Dewan Keamanan PBB memperkuat sanksi, termasuk larangan ekspor serta pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap beberapa pejabatnya.

Baca: Pembelot Rancang Dirikan Negara Korea Utara di Pengasingan

Tanggapan Korea Utara atas sanksi itu diberikan menyusul pernyataan seorang ahli PBB bulan lalu yang mengatakan bahwa sanksi internasional mungkin akan merugikan sektor ekonomi utama dan menghambat hak asasi manusia warga Pyongyang.

Sanksi tersebut membuat beberapa negara memblokir pengiriman peralatan medis dan obat-obatan yang sangat diperlukan anak-anak dan ibu di Korea Utara.

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya