AS Gencarkan Diplomasi dengan Korea Utara

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Rabu, 1 November 2017 11:11 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) memandu peluncuran beberapa roket di bawah Unit KPA 851, dalam foto yang dirilis KCNA pada 24 April 2014. REUTERS

TEMPO.CO, Washington -- Upaya negosiasi antara pemerintah Amerika Serikat dengan rezim Korea Utara terus berlangsung di belakang layar.

Ini terjadi meskipun Presiden AS, Donald Trump, terang-terangan mengatakan upaya diplomasi dengan negara komunis itu hanya sia-sia saja seperti yang dialami Presiden AS sebelumnya.

Baca: Kim Jong Un Perintahkan Semua Warga Korea Utara Keluar dari Cina

Negosiator top AS, Joseph Yun, melakukan operasi diplomasi terselubung dengan mendekati utusan pemerintah Korea Utara di Perserikatan Bangsa-Bangsa di kota New York, AS.

Baca: Pertama Kali 3 Kapal Induk Amerika Berkumpul Dekat Korea Utara

Tembakan artileri selama latihan artileri Korea Utara yang terbesar yang menandai ulang tahun ke-85 pembentukan Tentara Rakyat Korea (KPA) pada tanggal 25 April 2017. REUTERS
Advertising
Advertising

"Proses pendekatan ini terus berlangsung ditengah perang kata dan hinaan antara pemimpin kedua negara, yang bisa berujung pada konflik militer terbuka," kata seorang pejabat AS kepada Reuters, 1 Nopember 2017.

"AS meminta agar uji coba nuklir dan peluncuran rudal dihentikan dulu."

Joseph Yun, yang merupakan salah satu pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri AS, menggunakan istilah "New York Channel" atau "Jalur New York" untuk menembus kebuntuan yang terjadi antara Presiden Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, juga telah mengatakan proses diplomasi kedua negara masih terus berlangsung hingga jatuhnya bom pertama, yang menandai dimulainya perang terbuka antara AS dan Korea Utara.

"Upaya ini (diplomasi) sama sekali tidak dibatasi baik dalam frekuensi pertemuan maupun substansi yang dibahas," kata sumber Reuters di Kemenlu AS.

Perwakilan Khusus AS untuk Kebijakan Korea Utara Joseph Yun (R) menjawab pertanyaan dari wartawan setelah bertemu dengan juru runding nuklir Jepang dan Korea Selatan untuk membicarakan masalah Korea Utara di rumah tamu Iikura di Tokyo, Jepang 25 April 2017. REUTERS

Menurut Reuters, upaya diplomasi ini ternyata terus berlangsung dibalik layar meskipun ada berbagai pernyataan Trump, pergerakan senjata Korea Utara, dan sinyalemen dari pejabat Korea Selatan bahwa upaya diplomasi melambat bahkan dibatasi.

Hingga Nopember ini, Korea Utara telah melakukan uji coba peledakan bom nuklir keenam pada tahun ini, yang memiliki daya hancur paling besar. Negara komunis yang serba tertutup itu juga telah meluncurkan beberapa rudal balistik jarak menengah dan jauh, yang bisa mencapai daratan AS.

Awalnya, juru runding Joseph Yun hanya mendapat mandat untuk mengupayakan pembebasan warga negara AS, yang disandera. "Namun saat ini mandat yang diberikan menjadi lebih besar," kata pejabat Kemenlu ini. Ia enggan memastikan apakah mandat yang diperluas ini termasuk untuk membicarakan perlucutan senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara.

Ada perkembangan menarik di AS baru baru ini menyangkut upaya penyelesaian konflik dengan Korut. Para senator dari Partai Demokrat mengajukan rancangan undang-undang untuk membatasi kewenangan Presiden Trump.

Ini dilakukan agar Trump tidak bisa menggunakan kewenangannya sebagai Presiden AS untuk meluncurkan rudal nuklir lebih dulu terhadap Korea Utara sebagai preemptive strike. Ini menjadi perkembangan politik paling siginifikan menjelang Tur Asia Trump dua hari lagi ke Asia, termasuk Jepang, Korsel dan Cina.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

4 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

6 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

9 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

11 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

13 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

17 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

20 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

30 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya