Terkena Sanksi Ekonomi, Pembelot: Korea Utara Segera Bangkrut!
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Budi Riza
Senin, 23 Oktober 2017 15:52 WIB
TEMPO.CO, Pyongyang - Seorang pembelot mengatakan perekonomian Korea Utara kemungkinan akan segera hancur dalam waktu dekat. Ini terjadi karena perekonomian menjadi sangat lemah akibat sanksi berat ekonomi terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Mantan pejabat senior bidang ekonomi Korea Utara, Ri Jong-ho, mengatakan ini menyusul ancaman perang nuklir, yang disampaikan utusan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca: Australia Sebut Korea Utara Putus Asa, Ini Sebabnya - Dunia
"Saya tidak tahu apakah Korea Utara akan bertahan dalam satu tahun di bawah sanksi ini. Banyak orang akan mati," kata Ri Jong-ho ini.
"Tidak cukup persediaan makanan di sana dan sanksi ini benar-benar menghalangi perdagangan, memaksa pemerintah mengirim puluhan ribu buruh ke luar negeri. Rumah tangga umumnya Korea Utara tidak memiliki listrik," tambahnya.
Baca: CIA: Dalam Hitungan Bulan Nuklir Korea Utara Capai Kesempurnaan
Ri Sebelum membelot, ditempatkan di Dalian, Cina, di mana dia membantu menjalankan Office 39, sebuah organisasi rahasia yang bertanggung jawab untuk mendapatkan uang tunai bagi keluarga Kim Jong Un yang berkuasa.
Ri juga memenangkan penghargaan kehormatan sipil tertinggi dari rezim diktator itu. Namun setelah terjadi serangkaian pembersihan internal, Ri memutuskan membelot bersama keluarganya pada akhir 2014 dan sekarang tinggal di wilayah Washington, Amerika Serikat.
Pembelot itu menggambarkan negara kelahirannya sedang mengalami kesulitan. Dimana Cina, mitra dagang terbesar Korea Utara, sangat kecewa dengan kelakuan rezim Kim Jong Un itu karena tidak mereformasi ekonominya dan malah "mengemis" tetangganya untuk makanan.
Di sisi lain, kata Ri, pemimpin Korea Utara telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin namun diplomasi tidak semudah yang diperkirakan.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, juga dikabarkan tersinggung karena belum pernah bertemu dengan Presiden Cina, Xi Jinping. Xi juga disebut memilih untuk mengunjungi bagian selatan semenanjung Korea sebelu mke utara.
CNBC NEWS