Myanmar Usir Diplomat Korea Utara Terkait Sanksi PBB

Sabtu, 21 Oktober 2017 06:47 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, melihat sepatu-sepatu yang dihasilkan dari Pabrik Sepatu Ryuwon di Pyongyang, 19 Oktober 2017. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Myanmar mengusir seorang diplomat asal Korea Utara terkait sanksi yang dijatuhkan PBB kepada negara itu.

"Pemerintah mengambil langkah yang diperlukan dengan mengusir Kim Chol Nam, seorang warga yang bekerja untuk Republik Demokratik Rakyat Korea sebagai Sekretaris Kedua di kedutaan Korea Utara di Myanmar," demikian pernyataan pemerintah Myanmar, Jumat, 20 Oktober 2017.

Baca: Korea Utara Boikot KTT ASEAN di Myanmar

Beberapa laporan media menyebutkan Kim berasal dari Korporasi Pengembangan Perdagangan Tambang Korea (KOMID), yaitu lembaga yang termasuk dalam daftar sanksi ekonomi Dewan Keamanan PBB.

"Kedutaan Korea Utara telah membalas surat dari pemerintah Myanmar dengan mengatakan telah meminta Kim pulang pada April dan meminta keluarganya meninggalkan negeri itu Juni 2017."

Advertising
Advertising

KOMID adalah sebuah perusahaan Korea Utara yang diyakini menjadi channel ekspor senjata dan peralatan Korea Utara terkait dengan misil balistik.

"KOMID masuk dalam daftar hitam Dewan Keamanan PBB pada 2009," tulis media Korea Selatan Yonhap.

Baca: Terus Ditekan, Myanmar Bakal Investigasi Kekerasan Atas Rohingya

Adapun Myanmar memiliki kedekatan hubungan dengan Korea Utara. Pengusiran itu pertama kali terjadi sehubungan dengan sanksi PBB yang diterapkan terhadap Korea utara.

YONHAP | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 jam lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

10 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya